Sumber: AFP | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Sebuah studi pengujian antibodi baru yang diterbitkan pada Selasa (15/6/2021) telah menemukan bukti lebih lanjut bahwa virus corona sudah hadir di Amerika Serikat setidaknya sejak Desember 2019, atau beberapa minggu sebelum kasus pertama yang dikonfirmasi diumumkan pada 21 Januari.
Mengutip AFP, riset National Institutes of Health menganalisis 24.000 sampel darah yang disimpan yang disumbangkan oleh sukarelawan di seluruh negeri dari 2 Januari hingga 18 Maret 2020.
Menurut makalah yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Infectious Diseases, antibodi terhadap virus Sars-CoV-2 terdeteksi melalui dua tes serologi yang berbeda pada sembilan sampel pasien.
Para sukarelawan berada di luar hotspot utama Seattle dan New York City, yang dianggap sebagai titik masuk utama virus ke Amerika Serikat.
Baca Juga: WHO: Dalam seminggu terakhir, kasus Covid-19 global turun 12%
Sampel positif pertama yang datang dari sukarelawan di Illinois dan Massachusetts masing-masing pada 7 dan 8 Januari 2020, menunjukkan bahwa virus itu ada di negara bagian tersebut pada akhir Desember.
"Pengujian antibodi sampel darah membantu kita lebih memahami penyebaran Sars-CoV-2 di AS pada hari-hari awal epidemi AS, ketika pengujian dibatasi," kata penulis utama Keri Althoff, seorang profesor epidemiologi di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health kepada AFP.
Baca Juga: Langka, ini komentar Wanita Kelelawar soal teori asal usul corona dari kebocoran lab
Penelitian ini didasarkan pada penyelidikan serupa yang diterbitkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit November lalu yang mencapai kesimpulan yang sama.