kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Ada 4 sektor yang berpotensi jadi penyumbang shortfall tahun ini


Senin, 27 September 2021 / 07:00 WIB
Ada 4 sektor yang berpotensi jadi penyumbang shortfall tahun ini

Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memproyeksikan shortfall penerimaan pajak pada 2021 sebesar Rp 87,1 triliun. Proyeksi tersebut melebar dari angka yang disampaikan Sri Mulyani pada Juli lalu yaitu sebesar Rp 53,3 triliun.

Direktur Eksekutif Pratama-Kreston Tax Research Institute (TRI) Prianto Budi Saptono mengatakan, terdapat empat penerimaan pajak dari sektor usaha yang bisa berpotensi menyumbangkan shortfall.

Pertama, Dia menyebutkan sektor jasa keuangan dan asuransi yang masih terkontraksi dari Januari hingga Agustus 2021 yaitu 2,9%. Penyebabnya dikarenakan adanya penurunan tingkat suku bunga dan perlambatan pertumbuhan kredit.

Baca Juga: Jika rasio utang mencapai level ini, pemerintah perlu waspada

Kedua, yaitu sektor konstruksi dan real estate yang masih terkontraksi Januari hingga Agustus 2021 yaitu 8,2%. 

“Menurut saya konstruksi dan real estate akan berpotensi menyumbangkan shortfall karena aktivitas konstruksi yang belum terlalu pulih,” kata Prianto kepada Kontan.co.id, Minggu (26/9).

Ketiga, sektor transportasi dan pergudangan tercatat dari Januari hingga Agustus 2021 yaitu 2%. Prianto mengatakan, sektor tersebut akan berpotensi menyumbangkan shortfall, karena pemerintah masih menerapkan kebijakan PPKM sehingga terjadi penurunan tingkat mobilitas masyarakat untuk melakukan perjalanan.

Baca Juga: Kadin respons positif rencana pajak karbon, tapi ada catatan yang perlu ditimbang

Keempat, sektor jasa perusahaan tercatat dari Januari hingga Agustus 2021 masih terkontraksi 3,5%. Prianto mengatakan sektor jasa seperti hotel, restoran, komputer dan perangkatnya, periklanan dan media, serta industri percetakan akan masih terdampak karena masih ada kebijakan PPKM yang menurunkan mobilitas masyarakat.

Sementara, penerimaan pajak dari sektor usaha yang masih bisa menjadi tumpuan penerimaan pajak diantaranya adalah, sektor industri pengolahan pada Januari sampai Agustus 2021 tumbuh positif 12,9%, sektor perdagangan pada Januari sampai Agustus 2021 tumbuh 16,4%.

Lebih lanjut, terdapat juga sektor pertambangan, pada periode Januari sampai Agustus 2021 tumbuh positif 8,8%, dan %. Sektor informasi dan komunikasi yang mengalami perbaikan dari Januari sampai Agustus 2021 yang tumbuh 11,7%. 

Selanjutnya: Menimbang praktik ijon untuk tekan shortfall penerimaan pajak 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

×