Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
3. Waspadalah terhadap gelembung (bubble)
Pada tahun 2011, Buffett mengimbau agar investor berhati-hati tentang investasi berdasarkan "ikut-ikutan". Ini merupakan suatu kondisi ketika investor masuk untuk membeli aset, sehingga mendorong harga saham terlalu tinggi. Dia menyoroti ledakan dot.com dan harga rumah AS sebagai contoh. Tentu saja, sebelum meletus, gelembung-gelembung itu terkenal sulit dikenali.
Baca Juga: Bila investasikan US$ 5.000 saat Microsoft IPO, ini jumlah kekayaan Anda saat ini
4. Sekarang waktunya
Pada tahun 2005, Buffett mengatakan "ketika ada masalah, baik dalam personel atau dalam operasi bisnis, waktu untuk bertindak adalah sekarang." Respons cepat lebih baik daripada mencoba berpura-pura masalah tidak ada.
5. Menggunakan aturan 50 tahun
Sebelum berinvestasi di sebuah perusahaan, tanyakan pada diri Anda apakah bisnis ini akan tetap berkembang dalam 50 tahun. Inilah sebabnya mengapa Buffett secara historis menghindari saham teknologi. Sejumlah sektor yang bisa dilirik antara lain bahan makanan, rumah, asuransi, dan layanan perbankan. Semuanya akan diminati selama beberapa dekade mendatang.
Di sisi lain, apakah orang masih membutuhkan komputer laptop di tahun 2065? Mungkin, tapi mungkin juga tidak.
Baca Juga: Warren Buffett: Sesuatu Seperti Bitcoin adalah Perjudian