Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
Sementara Bank Bengkulu mempersiapkan beberapa skema untuk memenuhi modal inti Rp 2 triliun tahun ini. Mega Corpora yang telah masuk menjadi investor dengan melakukan setoran modal tahap pertama telah membantu bank ini memenuhi modal inti Rp 1 triliun akhir tahun lalu.
Tambahan modal tahap berikutnya akan dilakukan hingga April dimana Mega Corpora telah dapat lampu hijau mengakuisisi maksimal 26% saham Bank Bengkulu.
"Untuk pemenuhan modal inti Rp 2 triliun masih dalam proses pembahasan. Ada beberapa konsep, Pemerintah Provinsi atau Pemkab/Pemkot tetap melakukan setoran modal, lalu tambahan dari investor atau melalui KUB (kelompok usaha bank)," jelas Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank Bengkulu Fanny Irfansyah.
Baca Juga: Harga saham naik 5 kali, bos Bank Syariah Indonesia berharap BRIS jadi primadona
Adapun PT Bank Fama International tengah mempersiapkan penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) untuk memenuhi aturan permodalan tersebut.
Sekretaris Perusahaan Bank Fama Emil M Ismain mengatakan, pihaknya tengah melakukan penjajakan dengan berapa investor strategis untuk proses IPO itu.
Bank Mayora yang tercatat memiliki Rp 1,13 triliun per September 2020 sebelumnya telah menargetkan akan IPO pada tahun 2021. Saat ditanya perkembangan rencana tersebut, Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oeij mengaku belum bisa berkomentar. "Terkait hal ini saya tidak bisa menjawab dulu." Ujarnya.
Selanjutnya: Penuhi aturan modal, aksi merger bank bakal ramai di tahun ini?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News