kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.095   -25,00   -0,16%
  • IDX 7.108   -49,86   -0,70%
  • KOMPAS100 1.064   -9,05   -0,84%
  • LQ45 834   -8,40   -1,00%
  • ISSI 216   -2,01   -0,92%
  • IDX30 426   -3,80   -0,88%
  • IDXHIDIV20 514   -4,38   -0,84%
  • IDX80 121   -1,10   -0,90%
  • IDXV30 127   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   -1,29   -0,90%

21 Negara termasuk Indonesia gelar latihan militer, di bawah komando AS


Rabu, 11 Agustus 2021 / 23:10 WIB
21 Negara termasuk Indonesia gelar latihan militer, di bawah komando AS

Sumber: Al Jazeera | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Latihan militer bertajuk Kerjasama dan Pelatihan Asia Tenggara (SEACAT) di bawah komando Amerika Serikat (AS) sedang berlangsung di Singapura dan secara online.

Masuk tahun ke-20, latihan militer tahunan bergulir pada Selasa (10 Agustus) dan melibatkan Angkatan Laut dari 21 negara.

Yakni, Australia, Bangladesh, Brunei, Kanada, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Maladewa, Selandia Baru, Filipina, Korea Selatan, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Timor Leste, Inggris Raya, Amerika Serikat, dan Vietnam .

Dalam sebuah pernyataan, Armada ke-7 Angkatan Laut AS mengatakan, latihan militer tahun ini mencakup 10 kapal perang dan lebih dari 400 personel. 

Baca Juga: Libatkan 10.000 tentara, Rusia dan China gelar latihan militer skala besar

Latihan militer tersebut dirancang untuk mendorong negara-negara menggunakan kekuatan maritim mereka guna meningkatkan pemahaman tentang “lingkungan operasional, membangun kapasitas untuk misi dukungan kemanusiaan, serta menegakkan hukum dan norma internasional,” kata Armada ke-7 Angkatan Laut AS, seperti dikutip Al Jazeera.

SEACAT berlangsung saat China dan Rusia juga melakukan latihan militer bersama di wilayah Ningxia, China, dan AS bersiap untuk menggelar latihan militer dengan Korea Selatan yang telah meningkatkan ketegangan dengan Korea Utara.

Mempraktikkan intersepsi multilateral

Selama latihan SEACAT, sebuah pos operasi di International Fusion Centre di Singapura akan berfungsi sebagai pusat untuk koordinasi krisis dan berbagi informasi.

Dalam latihan, "Angkatan Laut yang berpartisipasi melacak kapal dagang yang mensimulasikan kapal kepentingan yang mencurigakan di seluruh laut Asia Tenggara," sebut Armada ke-7 Angkatan Laut AS.

Baca Juga: Meski ada peringatan Korea Utara, Korea Selatan tetap gelar latihan militer dengan AS

Laut China Selatan, yang diklaim hampir seluruhnya oleh China tetapi juga oleh negara-negara Asia Tenggara termasuk Filipina, Vietnam, dan Malaysia, merupakan salah satu jalur perairan tersibuk di dunia dan telah menjadi fokus kepentingan maritim yang semakin meningkat.

“Skenario dirancang untuk mendorong negara-negara untuk bekerja sama melalui aset kesadaran domain maritim untuk lebih memahami operasi dan kepatuhan terhadap norma-norma internasional,” kata Kapten Tom Ogden, komandan Destroyer Squadron 7 AS. 

“Mempraktikkan intersepsi multilateral, multi-platform membantu mitra Asia Tenggara kami bersiap untuk kemungkinan keterlibatan dunia nyata di masa depan,” imbuh dia.

SEACAT bergulir pada 2002 lalu awalnya latihan militer betajuk Kerjasama Asia Tenggara Melawan Terorisme.

Peluncuran latihan militer tersebut setelah serangan September 2001 di AS dan berganti nama pada 2012 untuk fokus memajukan pelatihan di antara Angkatan Laut dan Penjaga Pantai di Asia Selatan dan Tenggara untuk mengelola tantangan, termasuk pembajakan dan penyelundupan.

Beberapa organisasi internasional dan non-pemerintah juga mengambil bagian dalam latihan militer tersebut tahun ini. Termasuk, United Nations Office of Drugs and Crime (UNODC), EU Critical Maritime Route Wider Indian Ocean (CRIMARIO), dan International Committee of the Red Cross (ICRC).

Selanjutnya: Berskala besar, latihan Angkatan Laut AS akan digelar di 17 zona waktu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

×