kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Libatkan 10.000 tentara, Rusia dan China gelar latihan militer skala besar


Selasa, 10 Agustus 2021 / 23:10 WIB
Libatkan 10.000 tentara, Rusia dan China gelar latihan militer skala besar

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia dan China menggelar latihan militer bersama skala besar di China Utara-Tengah yang melibatkan lebih dari 10.000 tentara, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Selasa (10/8).

Latihan militer bertajuk Sibu/Cooperation-2021 di wilayah Ningxia, China sedang diawasi untuk tanda-tanda China dan Rusia sedang memperluas kerjasama militer saat mereka berdebat dengan Barat.

Surat kabar Rusia Kommersant melaporkan, latihan militer yang berlangsung hingga Jumat (13/8) menandai pertama kalinya tentara Rusia menggunakan senjata China. Kedua negara telah melakukan latihan sejak 2005.

Rusia mengirim jet tempur Sukhoi Su-30SM, motorised rifle unit, dan sistem pertahanan udara ke latihan militer yang difokuskan pada kontra-terorisme, menurut Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: China kabarnya luncurkan rudal pembunuh kapal induk dalam latihan, ini kemampuannya

Latihan militer itu berlangsung ketika Taliban telah menguasai wilayah di Afghanistan, di mana keamanan telah memburuk ketika Amerika Serikat menarik pasukannya setelah dua dekade perang, menciptakan masalah keamanan bagi Rusia.

Secara terpisah, Rusia pada Selasa menyelesaikan latihan bersama di Tajikistan dengan pasukan Uzbekistan dan Tajikistan di dekat perbatasan Afghanistan. 

Rusia mengatakan, pihaknya sedang membangun pangkalan militer di Tajikistan yang dilengkapi senapan serbu dan senjata lainnya.

Rusia beralih ke China pada 2014 ketika hubungan politiknya dengan Barat merosot ke posisi terendah sejak Perang Dingin atas pencaplokan Krimea dari Ukraina. China adalah mitra dagang terbesar Rusia.

Selanjutnya: Angkatan Laut AS gelar latihan skala besar, dari Laut Hitam hingga Laut Cina Selatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×