Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Hampir setiap sektor, kecuali pemerintah dan pasar perumahan, mengalami kontraksi tahun lalu. Belanja konsumen, yang menyumbang lebih dari dua pertiga ekonomi, melorot 3,9%, kinerja terburuk sejak 1932. Ekonomi jatuh ke dalam resesi Februari lalu.
Penundaan oleh pemerintah untuk menawarkan paket penyelamatan lain dan gangguan bisnis baru yang disebabkan oleh virus membatasi pertumbuhan PDB ke tingkat tahunan 4,0% pada kuartal keempat. Kemunduran besar dari laju pertumbuhan bersejarah 33,4% pada kuartal ketiga membuat PDB 2,5% di bawah levelnya pada akhir 2019.
Perekonomian diperkirakan akan kembali ke level sebelum pandemi pada kuartal kedua tahun ini.
Catatan Reuters, The Federal Reserve pada hari Rabu mempertahankan suku bunga acuan semalam mendekati nol dan berjanji untuk terus memompa uang ke dalam ekonomi melalui pembelian obligasi. The Fed mencatat bahwa laju pemulihan dalam aktivitas ekonomi dan pekerjaan bergerak moderat dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Jepang dan AS sepakat perkuat aliansi, kawasan Indo-Pasifik menghangat
Seiring dengan masalah virus yang masih berkecamuk, para ekonom memprediksi pertumbuhan ekonomi AS akan melambat hingga di bawah tingkat 2,0% pada kuartal pertama, sebelum bangkit lagi pada musim panas saat stimulus tambahan dimulai dan lebih banyak orang Amerika mendapatkan vaksinasi.
“Kami memperkirakan pertumbuhan belanja konsumen bakal memecahkan rekor pada tahun 2021 di mana rumah tangga mendapat manfaat dari versi rencana penyelamatan Biden senilai US$ 1,2 triliun, difusi vaksin secara bertahap mencapai dua pertiga orang Amerika pada bulan Juli dan percepatan penyediaan lapangan pekerjaan musim semi ini,” kata Gregory Daco, kepala AS ekonom di Oxford Economics di New York kepada Reuters.
Selanjutnya: Pakar Covid-19 ini digaji Rp 489 juta per bulan, lebih besar dari gaji Presiden AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News