kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Zona merah Covid-19 meningkat lagi per 23 Mei, Satgas khawatirkan ini


Kamis, 27 Mei 2021 / 12:10 WIB
Zona merah Covid-19 meningkat lagi per 23 Mei, Satgas khawatirkan ini

Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Zona merah Covid-19 di Indonesia kembali meningkat per 23 Mei 2021. Satgas Penanganan Covid-19 khawatir kasus positif Covid-19 akan melonjak dalam dua pekan ke depan.

Berdasarkan data situs Covid19.go.id, Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada 10 daerah berstatus zona merah Covid-19 per 23 Mei 2021. Jumlah itu berkurang dari 7 daerah berstatus zona merah Covid-19 per 16 Mei 2021.

Penambahan zona merah Covid-19 karena jumlah tren penambahan kasus positif Covid-19 kembali naik. Melansir data Satgas Covid-19, hingga Rabu (26/5) ada tambahan 5.034 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 1.791.221 kasus positif Corona.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Corona bertambah 3.189 orang sehingga menjadi sebanyak 1.645.263 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia bertambah 144 orang menjadi sebanyak 49.771 orang.

Zona merah Covid-19 adalah daerah berisiko tinggi penularan virus corona penyebab Covid-19. Satgas Covid-19 memperbarui data zona penularan virus corona, dari zona merah, zona hijau, dan zona oranye setiap minggu.

Per 23 Mei 2021, zona merah Covid-19 di Indonesia mencapai 10 kabupaten/kota. Pulau Sumatra tercatat memiliki paling banyak daerah berstatus zona merah corona. Itu antara lain di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jambi dan  Riau.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan peningkatan kesiagaan mendesak dilakukan segera oleh 10 kabupaten/kota berstatus zona merah corona tersebut. Karena kesepuluh daerah ini sudah berada di zona merah Covid-19 sebelum periode Idul Fitri terlihat

"Dengan kondisi ini bukan tidak mungkin kabupaten/kota ini akan kewalahan menghadapi kemungkinan kenaikan kasus yang berpotensi terjadi dalam 2 hingga 3 minggu kedepan," katanya dalam keterangan pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Selasa (25/5/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga:  Zona merah corona per 23 Mei 2021 naik lagi jadi 10 wilayah, ini daerahnya

Berikut daftar zona merah Covid-19 di Indonesia berdasarkan data terbaru, 23 Mei 2021: 

Zona Merah Covid-19 di Sumatra Utara

  • Deli Serdang

Zona Merah Covid-19 di Sumatra Selatan

  • Kota Palembang

Simak daftar zona merah Covid-19 lainnya di halaman selanjutnya

Zona Merah Covid-19 di Riau

  • Kota Pekanbaru
  • Indragiri Hulu

Zona Merah Covid-19 di Sumatra Barat

  • Agam
  • Kota Payakumbuh

Zona Merah Covid-19 di Jambi

  • Kota Jambi
  • Tanjung Jabung Barat

Baca juga: Jadi lebih singkat, ini alur terbaru layanan vaksinasi Covid-19

Zona Merah Covid-19 di Jawa Tengah

  • Wonogiri

Zona Merah Covid-19 di Jawa Barat

  • Kota Cirebon

Perhitungan indikator kesehatan masyarakat:

Peta Zonasi Risiko daerah dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan.
Indikator-indikator yang digunakan adalah sbb:

Indikator epidmiologi:
1) Penurunan jumlah kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
2) Penurunan jumlah kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
3) Penurunan jumlah meninggal kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
4) Penurunan jumlah meninggal kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
5) Penurunan jumlah kasus positif & probable yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
6) Penurunan jumlah kasus suspek yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
7) Persentase kumulatif kasus sembuh dari seluruh kasus positif & probable
8) Laju insidensi kasus positif per 100,000 penduduk
9) Mortality rate kasus positif per 100,000 penduduk
10) Kecepatan Laju Insidensi per 100,000 penduduk

PS. Data probable didapatkan dari data PHEOC utk nomor 1, 3, 7, sedangkan data probable untuk nomor 6 didapatkan dari data RS Online

Baca juga: Selain India, sistem kesehatan negara ini berpotensi hancur akibat Covid-19

Indikator surveilans kesehatan masyarakat
1) Jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir
2) Positivity rate rendah (target ≤5% sampel positif dari seluruh orang yang diperiksa)

Indikator pelayanan kesehatan
1) Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS
2) Jumlah tempat tidur di RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah ODP, PDP, dan pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS

Sumber data:
- Data kasus positif dan pemeriksaan laboratorium berdasarkan data surveilans Kementerian Kesehatan.
- Data pasien ODP, PDP, dan kapasitas pelayanan RS didapatkan berdasarkan data RS Online di bawah koordinasi Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Ingat pandemi Covid-19 belum berakhir, masih ada daerah berstatus zona merah corona. Patuhi protokol kesehatan, selalu kenakan masker, jaga jarak, dan rajin mencuci tangan.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: 23 Mei 2021, zona merah Covid-19 meningkat lagi, Sumatra yang paling banyak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×