Reporter: kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Zona merah corona di Indonesia kembali bertambah. Satgas Covid-19 mencatat zona merah corona per 14 Februari 2021 menjadi 44 kabupaten/kota. Sumber penambahan zona merah corona antara lain dari Jawa Tengah dan Jakarta.
Mengutip laman Covid19.go.id, hingga Minggu (14/2) jumlah zona merah corona di Indonesia naik menjadi 44 kabupaten/kota. Jumlah zona merah corona tersebut bertambah dari pekan sebelumnya 7 Ferbruari 2021 yang mencapai ada 43 daerah.
Zona merah corona adalah daerah berisiko tinggi penularan virus corona. Satgas Covid-19 memperbarui data zona penularan virus corona, dari zona merah, zona hijau, dan zona oranye setiap minggu.
Jumlah kasus positif virus corona di Indonesia terus bertambah setiap hari. Melansir laman Covid19.go.id, hingga Rabu (17/2) ada tambahan 9.687 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 1.243.646 kasus positif corona.
Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus corona bertambah 8.002 orang sehingga menjadi sebanyak 1.047.676 orang.Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus corona di Indonesia bertambah 192 orang menjadi sebanyak 33.788 orang.
Baca juga: Simak penjelasan WHO tentang mutasi virus corona yang diperkirakan lebih mematikan
Zona merah corona terbanyak masih berada di Jawa Tengah yang mencapai 8 kabupaten/kota. Jumlah zona merah corona di Jawa Tengah tersebut bertambah dari pekan sebelumnya yang mencapai 6 wilayah.
Peningkatan jumlah zona merah corona juga terjadi di Jakarta. Kini di Jakarta terdapat 5 daerah zona merah corona. Pekan sebelumnya, zona merah corona di Jakarta hanya 4 wilayah.
Sedangkan Bali menjadi daerah dengan zona merah terbanyak kedua, sebanyak 6 wilayah. Jumlah zona merah corona di Bali tersebut sama seperti pekan sebelumnya.
Padahal, ketiga wilayah tersebut sudah diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarkat (PPKM). Namun, PPKM belum berhasil menekan kasus Covid-19 di ketiga wilayah tersebut.
Berikut daftar zona merah corona di Indonesia berdasarkan data terbaru, 14 Februari 2021:
Zona Merah Corona di Sumatera Utara
- Kota Medan
Zona Merah Corona di Sulawesi Utara
- Kota Manado
- Kota Tomohon
Baca zona merah corona lain di halaman selanjutnya
Zona Merah Corona di Sulawesi Tengah
- Poso
- Kota Palu
Zona Merah Corona di Sulawesi Barat
- Mamuju Utara
Zona Merah Corona di Papua
- Kota Jayapura
Zona Merah Corona di Nusa Tenggara Timur
- Kupang
- Ende
- Kota Kupang
Zona Merah Corona di NusaTenggara Barat
- Dompu
Zona Merah Corona di Maluku
- Maluku Barat Daya
- Kota Ambon
Zona Merah Corona di Bangka Belitung
- Kota Pangkalpinang
Zona Merah Corona di Kalimantan Timur
- Kutai Kartanegara
- Berau
- Kota Balikpapan
Zona Merah Corona di Kalimantan Tengah
- Kota Palangkaraya
- Tanah Laut
Baca daftar zona merah lain di halaman selanjutnya
Zona Merah Corona di Jawa Timur
- Jombang
Zona Merah Corona di Jawa Tengah
- Banyumas
- Purbalingga
- Wonosobo
- Magelang
- Karanganyar
- Blora
- Semarang
- Kota Surakarta
Zona Merah Corona di Jawa Barat
- Kota Cirebon
Zona Merah Corona di DKI Jakarta
- Jakarta Utara
- Jakarta Barat
- Jakarta Selatan
- Jakarta Timur
- Jakarta Pusat
Zona Merah Corona di Daerah Istimewa Yogyakarta
- Kulon Progo
- Bantul
- Gunungkidul
- Kota Yogyakarta
Zona Merah Corona di Bali
- Jembrana
- Tabanan
- Badung
- Gianyar
- Bangli
- Kota Denpasar
Perhitungan indikator kesehatan masyarakat:
Peta Zonasi Risiko daerah dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan.
Indikator-indikator yang digunakan adalah sbb:
Indikator epidmiologi:
1) Penurunan jumlah kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
2) Penurunan jumlah kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
3) Penurunan jumlah meninggal kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
4) Penurunan jumlah meninggal kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
5) Penurunan jumlah kasus positif & probable yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
6) Penurunan jumlah kasus suspek yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
7) Persentase kumulatif kasus sembuh dari seluruh kasus positif & probable
8) Laju insidensi kasus positif per 100,000 penduduk
9) Mortality rate kasus positif per 100,000 penduduk
10) Kecepatan Laju Insidensi per 100,000 penduduk
PS. Data probable didapatkan dari data PHEOC utk nomor 1, 3, 7, sedangkan data probable untuk nomor 6 didapatkan dari data RS Online
Indikator surveilans kesehatan masyarakat
1) Jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir
2) Positivity rate rendah (target ≤5% sampel positif dari seluruh orang yang diperiksa)
Indikator pelayanan kesehatan
1) Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS
2) Jumlah tempat tidur di RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah ODP, PDP, dan pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS
Sumber data:
- Data kasus positif dan pemeriksaan laboratorium berdasarkan data surveilans Kementerian Kesehatan.
- Data pasien ODP, PDP, dan kapasitas pelayanan RS didapatkan berdasarkan data RS Online di bawah koordinasi Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Ingat pandemi Covid-19 belum berakhir, banyak daerah berstatus zona merah corona. Patuhi protokol kesehatan, selalu kenakan masker, jaga jarak, dan rajin mencuci tangan.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: Covid-19 akan berubah menjadi endemik? Simak penjelasan ahli
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News