kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wilayah penyangga Jakarta disebut masih jadi pilihan para developer properti


Kamis, 12 Agustus 2021 / 04:15 WIB
Wilayah penyangga Jakarta disebut masih jadi pilihan para developer properti

Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Managing Partner Coldwell Banker Commercial Indonesia Tommy Bastamy menilai wilayah penyangga ibu kota masih menjadi pilihan bagi para pengembang untuk membangun proyek-proyeknya. 

Hal itu lantaran menurut pengamatannya, saat ini lahan di kota Jakarta sudah semakin terbatas dan semakin tingginya harganya, maka pengembangan properti di pinggiran Jakarta menjadi pilihan bagi para pengembang. 

“Karena juga lokasinya yang masih dalam wilayah DKI Jakarta, kedekatan dan aksesibilitas yang baik dengan amenitas perkotaan di Jakarta menjadi nilai jual tersendiri bagi produk properti yang dikembangkan,” kata Tommy saat dihubungi kontan.co.id, Rabu (11/8). 

Tommy mengatakan, beberapa pengembang bahkan juga tak hanya mengembangkan proyek properti namun juga mengembangkan fasilitas dan amenitas perkotaannya sendiri dalam bentuk kawasan sehingga menambah nilai jual dari produk propertinya.

Baca Juga: Proyek properti wilayah penyangga Jakarta menopang 70% penjualan Metland (MTLA)

Apalagi, dengan adanya rencana pengembangan infrastruktur transportasi masal seperti LRT dan MRT yang menjangkau wilayah pinggiran Jakarta juga di nilai akan menjadi nilai tambah yang memberikan daya tarik wilayah pinggiran Jakarta.

“Walaupun demikian, ketersediaan lahan di wilayah pinggiran Jakarta tidak terlalu banyak, tidak seperti ketersediaan lahan di wilayah Bodetabek lainnya. Sehingga kelas, konsep, dan harga yang ditawarkan pun cenderung menyasar kelas menengah-atas dan atas untuk mengejar kelayakannya,” ujar dia. 

Untuk itu, bila dari sisi harga jual produk properti tentu cenderung tinggi di atas Rp 1 miliar per unit dan bahkan ada produk yang jauh lebih tinggi dari harga tersebut.

Maka, Tommy bilang prospek dari proyek-proyek properti di wilayah pinggiran Jakarta tentunya akan sangat tergantung dari berbagai aspek misalnya seperti lokasi, konsep atau masterplan, harga, image area, aktifitas dan pengembangan sekitar dan posisi pasar dari produk yang dikembangkan.

“Tetapi umumnya proyek dengan kedekatan dan aksesibilitas yang baik terhadap pusat aktifitas perkotaan dan destinasi utama di ada di pinggiran Jakarta memiliki daya jual yang lebih baik,” tutup dia. 

Selanjutnya: Lini lini bisnis asuransi properti Aswata tertekan PPKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×