Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Setahun yang lalu, 25 Januari 2020, kurang dari seribu kasus virus corona dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), termasuk hanya 23 kasus di luar China.
"Minggu ini, kami memperkirakan akan mencapai 100 juta kasus yang dilaporkan," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Senin (25/1), di laman resmi WHO.
Angka kasus virus corona tersebut, menurut Tedros, bisa membuat masyarakat mati rasa terhadap apa yang mereka wakili: setiap kematian adalah orangtua, pasangan, anak, teman.
"Tanggapan kita harus dua kali lipat: berduka atas mereka yang telah meninggal, dan untuk memutuskan semua akan melakukan segala yang kita bisa untuk menghentikan transmisi dan menyelamatkan nyawa," ujarnya.
Baca Juga: Proyeksi Singapura, mungkin butuh 4 tahun sebelum pandemi virus corona berakhir
Vaksin virus corona memberi harapan. Tetapi, ada banyak hal yang dapat semua orang lakukan untuk keluar dari pandemi, sementara semua menunggu giliran untuk divaksinasi.
"Menjaga jarak, menghindari keramaian, memakai masker, mencuci tangan, dan lainnya," sebut Tedros. "Anda mungkin muak mendengarnya. Anda mungkin muak melakukannya. Tapi, virus ini membuat kita sakit".
"Tolong, lakukan bagian Anda, untuk diri Anda sendiri, dan untuk orang lain," imbuh dia. "Seperti yang saya katakan, angka bisa jadi tidak manusiawi. Tetapi, di belakang setiap angka adalah seseorang, cerita," ungkap Tedros.
Hingga Senin (25/1), WHO mencatat, total kasus virus corona global mencapai 98,79 juta dan angka kematian dunia akibat Covid-19 sebanyak 2,12 juta.
Selanjutnya: Catat, ini yang terjadi pada orang yang tertular virus corona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News