kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WHO: Meski ada kabar baik tentang vaksin, tak ada waktu berpuas diri


Selasa, 17 November 2020 / 11:03 WIB
WHO: Meski ada kabar baik tentang vaksin, tak ada waktu berpuas diri

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Kabar vaksin Moderna yang kemanjurannya mencapai 94,5% mendapat sambutan baik dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Senin (16/11/2020). Namun, WHO mengatakan bahwa masih ada banyak pertanyaan tentang vaksin dan tidak ada waktu untuk berpuas diri.

Reuters memberitakan, menurut pejabat WHO, hanya ada vaksin yang jumlahnya sangat terbatas yang akan tersedia pada paruh pertama 2021 untuk orang prioritas selain petugas kesehatan.

“Meskipun kami terus menerima berita yang menggembirakan tentang vaksin Covid-19 dan tetap optimis dengan hati-hati tentang potensi alat baru untuk mulai tiba dalam beberapa bulan mendatang, saat ini kami sangat prihatin dengan lonjakan kasus yang kami lihat di beberapa negara, terutama di Eropa dan Amerika,” jelas direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada jumpa pers.

Pernyataan Tedros tersebut menandai kembalinya dia ke WHO Jenewa dari karantina setelah terpapar virus corona sekitar 17 hari yang lalu. Tedros mengatakan dia tidak memiliki gejala dan tidak perlu menjalani tes.

Baca Juga: Keberhasilan vaksin Moderna beri banyak harapan pada pemulihan global

Mengingatkan saja, berdasarkan data sementara dari uji coba tahap akhir, vaksin eksperimental Moderna Inc 94,5% efektif dalam mencegah Covid-19. Hal ini menjadikan Moderna sebagai produsen obat AS kedua yang melaporkan hasil yang jauh melebihi harapan.

Bersama dengan vaksin Pfizer Inc, yang juga lebih dari 90% efektif, dan menunggu lebih banyak data keamanan dan tinjauan peraturan, Amerika Serikat dapat memiliki dua vaksin yang disahkan untuk penggunaan darurat pada bulan Desember dengan sebanyak 60 juta dosis vaksin tersedia tahun ini.

Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan WHO, mengatakan bahwa hasil vaksin Moderna "cukup menggembirakan". Profil kemanjuran dan keamanan akhir masih diperlukan, serta tindak lanjut pada peserta uji coba selama dua bulan untuk setiap efek samping.

Baca Juga: Setelah vaksin Pfizer, kini vaksin buatan Moderna 94,5% ampuh cegah corona

Vaksin kandidat Pfizer dan Moderna sama-sama menggunakan teknologi mRNA dan tampaknya mencapai kemanjuran yang tinggi, tambahnya.



TERBARU

×