Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Penyakit X tidak ada saat ini. "Sebaliknya, itu adalah nama yang diberikan untuk patogen tidak dikenal yang dapat menyebabkan epidemi internasional yang serius," jelas WHO.
“Penyakit X adalah placeholder untuk patogen yang tidak ada dalam daftar dan tidak dikategorikan sebagai ancaman,” kata jelas pakar penyakit menular Amesh A. Adalja, M.D., peneliti senior di Johns Hopkins Center for Health Security seperti yang dikutip dari The Prevention.
Dia menambahkan, penyakit X bisa berupa apa saja, tetapi ada kekhawatiran bahwa virus corona atau flu lain akan berpindah dari kebanyakan hewan yang menginfeksi ke manusia, kata Thomas Russo, M.D., profesor dan kepala penyakit menular di University at Buffalo di New York.
“Kami khawatir tentang mutasi yang memungkinkan transmisi efisien,” tambahnya.
Baca Juga: Manfaat Imunisasi Rutin untuk Kesehatan Anak dan Dampak Jika Anak Tidak Diimunisasi
Apakah kita akan memiliki Penyakit X lain?
Dokter setuju bahwa Penyakit X lain akan datang.
"Pastinya ya. Tidak diragukan lagi,” kata William Schaffner, M.D., spesialis penyakit menular dan profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Vanderbilt.
Dia menambahkan, “Itu 100% disetujui oleh kesehatan masyarakat dan orang-orang penyakit menular. Saya tidak dapat memberi tahu Anda virus yang mana dan kapan itu akan muncul, tetapi itu akan terjadi.”
Schaffner mengatakan ada beberapa alasan mengapa Penyakit X lain mungkin terjadi:
1. Orang-orang hidup lebih dekat dengan satwa liar.
“Populasi dunia terus berkembang dan berpindah ke daerah yang berhutan dan dulu jarang dihuni oleh manusia,” jelasnya.
“Di sana, kami berinteraksi lebih dekat dengan serangga, hewan, dan sumber virus lain dalam populasi hewan. Karena itu akan ada peluang bagi virus ini untuk melompati spesies,” kata Dr. Schaffner.
2. Dunia semakin terhubung satu sama lain.
“Hampir seluruh dunia menggunakan pesawat terbang,” kata Dr. Schaffner.
"Apa yang 'di sana' bisa menjadi 'di sini' dalam waktu 12 jam."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News