kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.501.000   -95.000   -3,66%
  • USD/IDR 16.785   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.647   2,68   0,03%
  • KOMPAS100 1.194   -2,61   -0,22%
  • LQ45 847   -5,47   -0,64%
  • ISSI 309   -0,04   -0,01%
  • IDX30 437   -2,15   -0,49%
  • IDXHIDIV20 510   -4,16   -0,81%
  • IDX80 133   -0,62   -0,47%
  • IDXV30 139   0,36   0,26%
  • IDXQ30 140   -0,77   -0,54%

Waspada! Super Flu Merebak di AS, Ini Gejala dan Tanda-Tandanya


Rabu, 31 Desember 2025 / 04:00 WIB
Waspada! Super Flu Merebak di AS, Ini Gejala dan Tanda-Tandanya
ILUSTRASI. Waspada! Super Flu Merebak di AS, Ini Gejala dan Tanda-Tandanya

Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Meningkatnya kasus yang disebut sebagai Super Flu di Amerika Serikat belakangan ini menjadi perhatian para ahli kesehatan dunia. Meski istilah super flu kerap digunakan masyarakat awam, para pakar menegaskan bahwa kondisi ini bukan diagnosis medis resmi.

Istilah super flu merujuk pada infeksi virus influenza A H3N2 subklade K, yang dinilai lebih agresif dan cepat menular dibandingkan flu musiman biasa.

Apa Itu Super Flu?

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, menjelaskan bahwa super flu bukanlah terminologi ilmiah.

“Super flu bukan merupakan istilah medis. Istilah ini sering dipakai masyarakat untuk menggambarkan infeksi influenza A H3N2 subklade K,” ujar Piprim, seperti dilansir Kompas.com.

Menurutnya, virus ini menjadi perhatian karena mampu menembus kekebalan tubuh yang telah terbentuk, baik dari infeksi sebelumnya maupun dari vaksin influenza.

Baca Juga: Cara Aktivasi Akun Coretax DJP & Kode Otorisasi untuk Lapor SPT, 9,87 Juta WP Sudah!

Gejala Super Flu yang Perlu Diwaspadai

Baik pakar di Indonesia maupun Amerika Serikat menekankan bahwa gejala super flu mirip influenza A, namun sering terasa lebih berat dan muncul mendadak.

Anggota UKK Respirologi IDAI, dr. Nastiti Kaswandani, menyebutkan gejala yang sering muncul antara lain:

- Demam tinggi  
- Kelelahan berat  
- Nyeri otot (myalgia)  
- Menggigil hebat  
- Pilek atau hidung tersumbat  
- Nyeri tenggorokan  

Tonton: Tren Belanja Online Mulai Bergeser ke Model Interaktif dan Emosional

Sementara itu, ahli virologi Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, Andrew Pekosz, Ph.D., menyatakan bahwa strain H3N2 dikenal lebih berat, terutama pada anak-anak dan lansia.

“H3N2 umumnya dianggap lebih parah di semua kelompok usia, terutama pada lansia dan anak-anak kecil,” jelas Pekosz.

Ia menambahkan bahwa gejalanya sering muncul tiba-tiba dan sangat intens, digambarkan pasien seperti “ditabrak truk”. Keluhan lain termasuk sakit kepala, batuk, hidung berair, hingga panas dingin ekstrem yang membuat penderita tidak mampu beraktivitas selama beberapa hari.

Baca Juga: Harga iPhone 17 Air Turun Drastis Akhir 2025, Kini Rp 17 Jutaan

Mengapa Disebut Lebih Berbahaya?

Dr. Nastiti menjelaskan, salah satu alasan virus ini dijuluki super flu adalah kecepatan penularannya.

“Penularan terjadi melalui droplet saat batuk, bersin, atau kontak dengan cairan napas. Satu orang bisa menularkan ke dua hingga tiga orang lainnya,” ujarnya.

Bahkan, beberapa ahli di Amerika Serikat menduga angka penularannya bisa lebih tinggi, meski masih memerlukan penelitian lanjutan.

Mirip Covid-19, Perlu Kewaspadaan
Gejala super flu sangat mirip dengan Covid-19 maupun infeksi pernapasan lainnya. Oleh karena itu, tes diagnostik menjadi langkah penting untuk memastikan penyebab penyakit.

“Flu bukan sekadar pilek. Flu bisa sangat parah,” tegas Pekosz.

Umumnya flu sembuh dalam lima hingga tujuh hari. Namun, masyarakat diminta segera mencari pertolongan medis jika mengalami demam tinggi berkepanjangan, tanda dehidrasi, atau kesulitan bernapas.

Tonton: Kemenhut Evaluasi Izin 24 Perusahaan Pengelola Kawasan Hutan di Sumatera

Pentingnya PHBS dan Pencegahan Dini

Menghadapi peningkatan kasus ini, dr. Piprim menekankan pentingnya kembali menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

“Pada prinsipnya, setiap penyakit menular, hal pertama yang harus dilakukan adalah PHBS,” ujarnya.

Kebiasaan sederhana seperti mencuci tangan, memakai masker saat sakit, dan menghindari kerumunan tetap relevan untuk menekan penularan. Dengan mengenali gejala sejak dini dan meningkatkan kewaspadaan, masyarakat diharapkan dapat melindungi diri serta orang di sekitarnya dari dampak flu yang tidak bisa dianggap sepele.





Sumber: https://health.kompas.com/read/25L30172741468/kasus-super-flu-meningkat-ini-gejala-yang-perlu-diwaspadai.

 

Malaysia Ingin Bangun Jembatan Menuju Indonesia, Melaka-RI Bisa Ditempuh 40 Menit

Selanjutnya: Petani Sawit Tolak Kenaikan Pungutan Ekspor untuk Biayai B50, Ini Alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag

TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

×