kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wabah flu burung di Jepang makin meluas, menyerang 8 prefektur


Kamis, 10 Desember 2020 / 18:40 WIB
Wabah flu burung di Jepang makin meluas, menyerang 8 prefektur

Sumber: Japan Today | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Belum usai dengan virus corona baru, Jepang belakangan juga dilanda wabah flu burung. Laporan terbaru menyebutkan, flu buru menyerang dua prefektur baru.

Kamis (10/12), wilayah penyebaran flu burung di Jepang bertambah menjadi delapan prefektur, setelah kematian unggas tercatat di Prefektur Wakayama dan Prekfektur Oita.

Dikutip dari Japan Today, virus flu burung ditemukan di sebuah peternakan telur di Wakayama. Sementara di Oita, flu burung terdeteksi di tiga peternakan ayam broiler.

Melalui pengumuman resminya, Kementerian Pertanian Jepang memerintahkan disinfeksi semua peternakan unggas di seluruh penjuru negeri.

Baca Juga: Korea Selatan konfirmasi kasus keenam flu burung di peternakan lokal

Wabah flu burung kali ini merupakan yang terburuk di Jepang sejak 2016 lalu. Parahnya lagi, wabah ini baru bermula bulan lalu di Prefektur Kagawa.

Pada Rabu (8/12), Pemerintah Jepang juga telah menyerukan disinfeksi peternakan unggas di seluruh negeri untuk menahan wabah flu burung. 

"Butuh kewaspadaan yang lebih kuat dari tahun-tahun sebelumnya," ungkap kepala juru bicara Pemerintah Jepang Katsunobu Kato, seperti dilansir NHK.

Japan Today melaporkan, lebih dari 130.000 ayam di peternakan di Oita dan Wakayama akan segera disembelih dan dikubur. Sementara distribusi produk peternakan dalam radius 3 km di sekitar peternakan yang terjangkit juga akan dilarang.

Sejak flu burung kembali teridentifikasi pada bulan lalu, sudah lebih dari 2 juta ekor ayam yang dimusnahkan di 8 prefeketur di Jepang. 

Selanjutnya: Dua peternakan telur di Hiroshima terdeteksi flu burung, 130.000 ayam dimusnahkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×