kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Vladimir Putin: Ayo mulai vaksinasi skala besar pekan depan


Kamis, 03 Desember 2020 / 10:27 WIB
Vladimir Putin: Ayo mulai vaksinasi skala besar pekan depan

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan program vaksinasi Covid-19 sukarela berskala besar pada minggu depan di seluruh Rusia. Putin mengatakan, guru dan dokter harus menjadi yang pertama dalam antrean untuk mendapatkan vaksin Sputnik V andalan negara itu.

Melansir Reuters, Putin memberikan perintah tersebut saat pertemuan online dengan para menteri pada hari Rabu, hari ketika Rusia, yang memiliki jumlah infeksi tercatat tertinggi keempat di dunia, mencatat 589 kematian harian baru akibat virus corona.

Putin mengatakan, Rusia akan menghasilkan 2 juta dosis vaksin dalam beberapa hari ke depan.

Sputnik V, salah satu dari dua vaksin buatan Rusia yang sejauh ini telah mendapat persetujuan regulasi domestik meskipun uji klinis tidak lengkap, membutuhkan dua suntikan. Vaksin ketiga juga sedang dikerjakan.

Baca Juga: Rusia: Pandemi virus corona akan segera berakhir, terjadi pada 2021

Rusia mengatakan pada bulan lalu, berdasarkan hasil sementara, jab Sputnik 92% efektif melindungi orang dari Covid-19.

“Mari kita sepakati ini - Anda tidak akan melapor kepada saya minggu depan, tetapi Anda akan mulai vaksinasi skala besar ... Ayo mulai bekerja,” kata Putin kepada Wakil Perdana Menteri Tatiana Golikova.

"Saya memahami bahwa Anda menggunakan bahasa yang sangat hati-hati dan sangatlah benar bahwa kami berhati-hati. Tetapi saya tahu bahwa industri dan jaringan (kesehatan) secara umum sudah siap. Mari kita ambil langkah pertama ini."

Baca Juga: Kapan vaksin Covid-19 tiba di negara-negara Asia? Ini perkiraannya

Menteri Kesehatan Mikhail Murashko mengatakan selama presentasi terpisah kepada PBB tentang Sputnik V, Rusia telah memvaksinasi lebih dari 100.000 orang berisiko tinggi.

Menurut presentasi tersebut, lebih dari 45.000 orang saat ini berpartisipasi dalam uji coba Sputnik V di seluruh dunia.

Peningkatan infeksi di Rusia telah melambat sejak mencapai titik tertinggi pada 27 November, dengan 25.345 kasus harian baru dilaporkan pada hari Rabu.

Rusia telah menolak melakukan penguncian selama gelombang kedua virus, dan lebih memilih pembatasan regional yang ditargetkan.

Jadi prioritas mutlak

Kremlin sebelumnya memberikan jaminan bahwa Rusia berada di urutan pertama negara yang akan divaksinasi. Di sisi lain, Moskow juga membahas kesepakatan pasokan dengan negara lain.

“Prioritas mutlak adalah Rusia. Produksi di Rusia, yang sedang dikembangkan, akan memenuhi kebutuhan Rusia," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Baca Juga: Vaksin corona di depan mata, begini cara kerja vaksin menurut WHO

Reuters yang melansir kantor berita RIA melaporkan, pihak berwenang di St Petersburg, yang melaporkan 3.684 infeksi baru pada Rabu, memerintahkan bar dan restoran harus ditutup dari 30 Desember hingga 3 Januari, untuk memerangi peningkatan kasus di sana.

Tak hanya itu, museum, teater, dan ruang konser akan ditutup untuk umum di kota berpenduduk lebih dari 5 juta orang ini selama liburan Tahun Baru Rusia, dari 30 Desember hingga 10 Januari.

Baca Juga: Vladimir Putin tidak diperbolehkan jadi relawan vaksin Covid-19 buatan Rusia

Di Moskow, periode pembelajaran jarak jauh untuk siswa sekolah menengah diperpanjang setelah 6 Desember hingga akhir tahun.

Dengan 2.347.401 infeksi, Rusia hanya memiliki lebih sedikit kasus Covid-19 daripada Amerika Serikat, India, dan Brasil. Rusia telah mencatat 41.053 kematian terkait Covid-19 sejak dimulainya pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×