kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Virus corona baru telah beredar di Italia sejak September 2019, studi menunjukkan


Selasa, 17 November 2020 / 06:30 WIB
Virus corona baru telah beredar di Italia sejak September 2019, studi menunjukkan

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - ROMA. Sebuah studi oleh National Cancer Institute (INT) Kota Milan, Italia, menunjukkan, Covid-19 mungkin telah menyebar ke luar China lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

Ternyata, menurut studi tersebut, virus corona baru telah beredar di Italia sejak September 2019. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, virus corona baru dan Covid-19, penyakit pernapasan yang ditimbulkannya, tidak diketahui sebelum wabah pertama kali dilaporkan di Wuhan, Cina Tengah, pada Desember tahun lalu.

Pasien Covid-19 pertama di Italia terdeteksi pada 21 Februari di sebuah kota kecil dekat Milan, di wilayah Utara Lombardy.

Baca Juga: WHO: Vaksin sendiri tidak akan mengakhiri pandemi virus corona

Tetapi, temuan para peneliti Italia, yang diterbitkan oleh Tumori Journal, menunjukkan, 11,6% dari 959 sukarelawan sehat yang terdaftar dalam uji coba skrining kanker paru antara September 2019 dan Maret 2020 telah mengembangkan antibodi virus corona jauh sebelum Februari tahun ini.

Tes antibodi SARS-CoV-2 spesifik lebih lanjut dilakukan oleh Universitas Siena untuk penelitian yang sama berjudul “Deteksi Tak Terduga dari Antibodi SARS-CoV-2 pada Periode Pra-Pandemi di Italia”.

Virus corona bisa beredar dalam waktu lama

Itu memperlihatkan, empat kasus pada minggu pertama Oktober juga positif untuk antibodi yang menetralkan virus. Yang berarti, mereka telah terinfeksi pada September, menurut Giovanni Apolone, co-author studi tersebut.

“Ini adalah temuan utama: orang tanpa gejala tidak hanya menjadi positif setelah tes serologis, tetapi juga memiliki antibodi yang mampu membunuh virus,” kata Apolone kepada Reuters.

Baca Juga: Negara-negara di Asia-Pasifik catat rekor kasus virus corona, termasuk Indonesia

Artinya, virus corona baru bisa beredar di masyarakat dalam waktu lama dan dengan tingkat kematian yang rendah, bukan karena menghilang tapi hanya melonjak lagi, Apolone menambahkan.

Peneliti Italia mengatakan kepada Reuters pada Maret lalu, mereka melaporkan jumlah kasus pneumonia dan flu parah yang lebih tinggi dari biasanya di Lombardy pada kuartal terakhir 2019.

Ini sebagai tanda bahwa virus corona baru mungkin telah beredar lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

Selanjutnya: Setelah vaksin Pfizer, kini vaksin buatan Moderna 94,5% ampuh cegah corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×