kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Varian Delta menyebar, wabah baru COVID-19 muncul di China


Selasa, 14 September 2021 / 23:15 WIB
Varian Delta menyebar, wabah baru COVID-19 muncul di China

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kasus COVID-19 naik lebih dari dua kali lipat di Provinsi Fujian, China, otoritas kesehatan mengatakan pada Selasa (14/9), mendorong peluncuran langkah-langkah termasuk pembatasan perjalanan untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Komisi Kesehatan Nasional China menyatakan, ada 59 kasus baru COVID-19 yang ditularkan secara lokal pada Senin (13/9), naik dari 22 infeksi sehari sebelumnya. Semuanya berada di Fujian, provinsi yang berbatasan dengan Zhejiang di Utara dan Guangdong di Selatan.

Mengutip Reuters, hanya dalam empat hari, total 102 kasus COVID-19 komunitas telah dilaporkan di tiga kota di Fujian, termasuk Xiamen, pusat wisata dan transportasi dengan populasi 5 juta jiwa.

Kasus melonjak menjelang liburan Hari Nasional selama seminggu yang dimulai pada 1 Oktober, musim kunjungan turis. Wabah domestik terakhir di China melanda akhir Juli hingga Agustus lalu, mengganggu perjalanan, memukul sektor pariwisata, perhotelan, dan transportasi.

Baca Juga: Perangi wabah baru COVID-19, kota di China ini larang penduduk keluar kota

Wabah COVID-19 di Fujian bergulir dari Putian, kota berpenduduk 3,2 juta, dengan kasus pertama dilaporkan pada 10 September lalu. Tes awal pada sampel dari beberapa kasus di Putian menunjukkan pasien telah tertular varian Delta yang sangat menular.

Virus corona menyebar ke Selatan

Virus tersebut telah menyebar ke Selatan, Kota Xiamen, yang melaporkan 32 kasus baru COVID-19 yang ditularkan secara lokal pada Senin (13/9) dibandingkan dengan hanya satu infeksi sehari sebelumnya.

"Pemerintah Putian adalah klien besar kami," kata seorang staf di sebuah perusahaan survei gedung yang berbasis di Xiamen, yang menolak disebutkan namanya, kepada Reuters.

"Sekitar setengah dari karyawan perusahaan kami pergi ke Putian minggu lalu. Mereka sekarang diisolasi di rumah, sementara sisanya sedang melakukan tes Covid-19," ujar dia.

Baca Juga: Ilmuwan: Vaksin booster untuk populasi umum tidak cocok pada tahap pandemi saat ini

Seperti Putian, Xiamen telah mengunci beberapa area dengan risiko virus yang lebih tinggi, menangguhkan pembelajaran tatap muka di taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan sekolah menengah, menutup tempat-tempat umum seperti bioskop, pusat kebugaran dan bar.

Selain itu, mengimbau penduduk untuk tidak meninggalkan kota untuk alasan yang tidak penting. .

Pasien pertama di kluster Xiamen adalah kontak dekat dari sebuah kasus di Putian, menurut pihak berwenang Xiamen pada Senin malam.

Dikenal karena cuacanya yang sejuk dan gaya hidup yang santai, Xiamen adalah tujuan wisata populer di dalam negeri.

Bandara Internasional Xiamen Gaoqi juga merupakan pusat transportasi utama yang menghubungkan Delta Sungai Yangtze dan Pearl. Sekitar 60% penerbangan ke dan dari Xiamen dibatalkan pada Selasa, menurut penyedia data penerbangan Variflight.

Baca Juga: Amukan virus corona makin menjadi, Singapura catat rekor baru kasus harian COVID-19

Baik Putian dan Xiamen memulai pengujian virus corona di seluruh kota pada Selasa. Namun, kedua kota itu belum mengumumkan penguncian seluruh kota yang ketat seperti yang terlihat pada awal 2020 di China.

Tiga kasus baru penularan komunitas juga dilaporkan di kota terdekat, Quanzhou, dibandingkan enam infeksi sehari sebelumnya. Data Variflight menunjukkan, 70% penerbangan ke dan dari Quanzhou dibatalkan.

Satu distrik di Quanzhou, tempat banyak kasus terjadi atau telah mengunjungi Putian, menghentikan layanan bus, menutup beberapa tempat umum, menangguhkan makan di restoran, dan mengharuskan penduduk untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu ke luar distrik.

"Gelombang demi gelombang (Covid-19)," kata seorang manajer bank di Xiamen kepada Reuters. "Rasanya seperti normal baru sekarang".

Selanjutnya: CDC Afrika: Daripada menimbun booster, lebih baik kirim vaksin Covid-19 ke Afrika

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×