Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - PARIS. Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran pada Kamis (28/1) mengatakan, saat ini mungkin sudah ada sekitar 2.000 kasus varian baru virus corona per hari. Jumlah ini melonjak cukup tinggi dari sekitar 500 kasus pada awal bulan.
Peningkatan angka tersebut kemungkinan besar akan membuat Pemerintah Prancis untuk memberlakukan tindakan yang lebih ketat, dengan banyak pihak mengantisipasi keputusan itu akan segera datang.
Dikutip dari Euronews, Veran menyatakan, jam malam Prancis mulai pukul 6 sore hingga 6 pagi kemungkinan besar akan berdampak baik untuk menghindari gelombang wabah virus corona berikutnya yang lebih ganas.
"Tapi, efektivitasnya tidak cukup untuk menghentikan penyebaran virus, terutama dengan sirkulasi varian yang lebih menular," ungkap Veran.
Baca Juga: Tim peneliti WHO yang selidiki asal-usul Covid-19 sudah mulai bekerja
Situasi sangat sulit mulai Maret
Awal pekan ini, Presiden Dewan Ilmiah Pemerintah Prancis Profesor Jean-François Delfraissy menyebutkan, lockdown nasional kemungkinan akan diperlukan untuk mengendalikan penyebaran virus, terutama varian baru yang lebih cepat menular.
"Jika tidak memperketat regulasi, kita akan berada dalam situasi yang sangat sulit mulai pertengahan Maret nanti," katanya.
Saat ini, Prancis sudah mencapai titik tertinggi, dengan mencatat hingga 20.000 kasus virus corona per hari. Angka ini tercatat terus meningkat sekitar 10% setiap minggu selama tiga pekan terakhir.
Kementerian Kesehatan Prancis juga menjelaskan, tekanan yang diterima rumahsakit meningkat, setelah 60% unit perawatan intensif ditempati oleh pasien Covid-19.