kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Untuk penggunaan darurat, China setujui vaksin virus corona keempat buatan lokal


Selasa, 16 Maret 2021 / 21:04 WIB
Untuk penggunaan darurat, China setujui vaksin virus corona keempat buatan lokal
ILUSTRASI. Seorang tenaga medis berjalan di samping warga yang beristirahat setelah menerima vaksin penyakit virus corona (COVID-19) di sebuah tempat vaksinasi di Beijing, China, Jumat (15/1/2021). REUTERS/Carlos Garcia Rawlins

Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China menyetujui vaksin virus corona baru keempat buatan lokal untuk penggunaan darurat. Vaksin yang dikembangkan oleh kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China menambah persenjataan dalam memerangi pandemi.

Gao Fu, Kepala CDC China, memimpin pengembangan vaksin subunit protein yang telah disetujui oleh regulator pada pekan lalu untuk penggunaan darurat, Institut Mikrobiologi Akademi China mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin (15/3), seperti dikutip Channel News Asia.

Ini adalah vaksin keempat buatan negeri tembok raksasa yang mendapat persetujuan penggunaan darurat. China telah menyetujui vaksin yang dikembangkan oleh tiga perusahaan mereka untuk penggunaan umum.

Vaksin tersebut dikembangkan bersama oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmacies dan Chinese Academy of Sciences. 

Baca Juga: Australia akan tetap gunakan vaksin AstraZeneca meski ditangguhkan di beberapa negara

Uji klinis di Indonesia

Tim menyelesaikan uji klinis fase satu dan dua pada Oktober tahun lalu. Dan saat ini, menurut Institut Mikrobiologi Akademi China, sedang melakukan uji coba fase terakhir di Uzbekistan, Pakistan, dan Indonesia.

Vaksin tersebut disetujui untuk digunakan di Uzbekistan pada 1 Maret lalu.

Vaksin subunit protein mirip dengan banyak vaksin lain yang telah disetujui secara global dalam hal melatih tubuh untuk mengenali protein lonjakan yang menutupi permukaan vaksin virus corona.

Meskipun, perbedaannya terletak pada bagaimana vaksin memberitahu tubuh untuk mengenali protein.

Baca Juga: China bakal permudah aturan visa bagi penerima vaksin buatannya



TERBARU

×