kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45912,18   -11,31   -1.22%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tren penjualan properti rumah tapak di semester I-2021 tetap sehat


Selasa, 21 September 2021 / 08:35 WIB
Tren penjualan properti rumah tapak di semester I-2021 tetap sehat

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

Kedua, Toto melihat penjualan apartemen juga akan terdongkrak naik seiring dengan tren hunian di kawasan yang terintegrasi dengan transportasi umum, alias Transit Oriented Development (TOD). Dia bilang, hunian TOD nyaris semuanya berbentuk apartemen, yang mana saat ini sedang diminati.

Menurutnya, prospek TOD ke depan akan semakin cerah. "Jadi apakah lebih laku rumah tapak? belum tentu karena TOD juga laku. Banyak juga orang yang tanya ke REI, untuk pembelian TOD," sambung Toto.

Ketiga, untuk hunian di kota metropolitan yang penduduknya di atas 2 juta jiwa, pengembangan hunian berbentuk apartemen tak terhindarkan. "Sudah sulit sekali untuk (pengembangan) landed house di kota metropolitan," pungkas Toto.

Mengenai hunian berbasis TOD, anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk. yakni PT Adhi Commuter Properti optimistis hunian TOD bakal diminati pasar. Menurut Direktur Utama Adhi Commuter Properti Rizkan Firman, hunian berkonsep TOD yang dipasarkan Adhi Commuter Properti cukup menarik antusiasme masyarakat. 

Baca Juga: Adhi Commuter Properti kejar pendapatan Rp 1 triliun tahun ini

Dia menjelaskan, proyek-proyek hunian TOD terintegrasi dengan simpul-simpul transportasi utama, baik light rapid transit (LRT) maupun moda transportasi umum lainnya. Apalagi, LRT akan menjadi salah satu tulang punggung transportasi massal di Jabodebek (Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi), di samping kereta rel listrik (KRL), mass rapid transit (MRT), dan bus rapid transit (BRT). 

Presiden Joko Widodo telah mematok target bahwa LRT Jabodebek akan beroperasi pada Juni 2022. Adapun jumlah penumpang LRT diprediksi mencapai hingga 675.000 orang per hari pada 2025 nanti, yang mana ini menjadi potensi pasar yang terbuka lebar bagi Adhi Commuter Properti.

“Konsep hunian TOD yang menempel langsung kepada transportasi massal di Jabodetabek sangat relevan bagi masyarakat dengan tingkat mobilitas yang tinggi,” ujar Rizkan, dalam paparan yang digelar Kamis (16/9) lalu.

Direktur Pemasaran Adhi Commuter Properti Indra Syahruzza menggambarkan, penjualan pre sales untuk proyek-proyek ADCP hingga kini sebesar 58,1% untuk 11 proyek yang saat ini dikembangkan, terutama yang dengan brand LRT City. 

“Hal ini menunjukkan permintaan yang kuat untuk kelas akses residensial berkonsep TOD yang terletak di simpul-simpul transportasi utama. Sekaligus membuktikan bahwa konsep TOD menarik sebagai tujuan investasi. Konsep TOD sudah diterapkan di Hongkong, Tokyo, Singapura, Beijing, dan Copenhagen,” ujar Indra.

Selanjutnya: Minat Masyarakat Bakal Terus Meningkat, Pengembang Berlomba Kembangkan Hunian TOD

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×