Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pastikan produksi listrik di Blok Rokan akan tetap berjalan baik ada atau tanpa partner.
Sebelumnya sempat muncul kabar kalau pembangkit listrik yang dikelola oleh PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN) yang 95% sahamnya dimiliki Chevron ini akan dijual asetnya melalui proses tender. Dengan demikian, kebutuhan pasokan listrik untuk Blok Rokan diprediksi bakal menemui kendala.
Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani mengungkapkan, proses transisi Rokan jadi salah satu hal kritikal di 2021, dimana terdampat sembilan elemen yang ditransisikan. Adapun elemen bidang utama transisi Rokan tersebut meliputi Drilling Work Over, Pasokan Listrik dan Uap, Kontrak dan SCM, IT dan Petroteknikal, Data Transfer, Human Capital, SOP dan Perijinan, Chemical EOR, serta Lingkungan dan ASR (Abandonment and Site Restoration).
Baca Juga: Harga minyak masih fluktuatif, Blok Rokan diharapkan mendukung kinerja Elnusa (ELSA)
Fatar menambahkan dari semua elemen yang ada telah menjalani tahap transisi 60% hingga 90%. Dengan begitu beberapa masih tersangkut, seperti Chemical EOR yang rencananya bakal on stream di 2024, saat ini masih dalam pembahasan.
Sementara itu untuk segmen pembangkit listrik, Wakil Kepala SKK Migas menekankan kalau produksi menjadi objektif utama dalam transisi Rokan. Ini mengingat, produksi ditopang oleh pembangkit listrik dan uap lantaran 50% produksi dari Duri Steam Fload (DSF) milik Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang menggunakan teknologi untuk memompa minyak mentah berat (heavy crude oil) dari reservoir yang relatif dangkal.
Melihat kondisi tersebut, Fatar menekankan kalau transisi Rokan memiliki banyak opsi atau pilihan. Namun dipastikan produksi listrik harus tetap jalan, siapapun yang jadi pengelola Rokan nantinya. Dengan sisa waktu tinggal 3 bulan, dia menegaskan jika belum terjadi alih kepemilikan yang mengoperasikan MCTN, produksi akan tetap berlanjut.
"Tentunya kami akan berlanjut tiga tahun, walaupun ada pihak-pihak lain akan masuk, apapun dia, baik PLN, ataupun PT lainnya, yang jelas akan tetap melanjutkan tiga tahun untuk tetap sustain production. Itu komitmen," jelas Fatar dalam konferensi pers paparan kinerja SKK Migas secara virtual, Senin (26/4).
Di samping itu, dia menjelaskan kalau saat ini mekanisme bussiness to bussiness (btob) sedang dilaksanakan dengan pihak yang akan berinvestasi. Dengan begitu, harapannya pada 8 Agustus 2021 transisi Rokan hanya terkendala administratif, sedangkan dari sisi operasional untuk pengoperasian DSF akan tetap berjalan.
"Harapannya investasi enggak bikin persoalan Rokan dipersulit dan kami yakin akan dipermudah. Yang penting, 3 tahun pertama disepakati, siapapun yang mengoperasikan," katanya.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menambahkan dengan aset dan supply part yang sudah ada, maka permasalahan transisi Rokan tinggal terkait btob siapa yang akan mengoperasikan. Dia mengingatkan kalau saat ini PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sudah berkontrak dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam hal supply. "Jadi kita lihat tindak lanjutnya ke depan," ungkap Dwi.
Sebelumnya diketahui kalau ada empat komitmen Pertamina dalam pengelolaan Blok Rokan. Pertama, Pertamina berkomitmen memberikan kontribusi dari hasil Blok Rokan terhadap Pendapatan Bagi Hasil Daerah. Kedua, Pertamina berkomitmen bahwa badan usaha milik daerah berhak atas 10 persen PI Blok Rokan berdasarkan Kepmen ESDM 1923 K/10/MEM/2018.
Ketiga, kegiatan operasional Blok Rokan akan melibatkan partisipasi perusahaan lokal baik dalam bentuk barang, jasa, maupun tenaga kerja. Dengan cara itu, Pertamina berharap bisa turut menggerakkan keekonomian masyarakat Riau. Keempat, kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan akan bersinergi dengan pemerintah daerah agar tepat sasaran dan sesuai kebutuhan.
Sementara itu, dari berita Kontan sebelumnya Manager Corporate Communication Chevron Pacific Indonesia, Sonitha Poernomo enggan memberikan tanggapan lebih jauh. Soenitha hanya memastikan pihaknya siap mendukung proses transisi Blok Rokan. "Chevron Standard Ltd. (CSL) mendukung PT. Chevron Pacific Indonesia dalam kegiatan transisi blok Rokan ke operator berikutnya," jelasnya.
Selanjutnya: Ikut tender penyediaan listrik Blok Rokan, PLN menawar dengan nilai aset wajar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News