Reporter: Leni Wandira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Menyambut libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di bawah pengelolaan InJourney Destination Management (IDM) menegaskan kesiapan menghadirkan pengalaman wisata akhir tahun yang aman, berkualitas, serta sarat makna budaya dan kepedulian sosial.
Pada momentum Nataru tahun ini, InJourney Group mengusung tema besar “Hadiah dari Hati adalah Perjalanan Penuh Arti” dengan semangat #MelayaniSepenuhHati. Tema tersebut diterapkan secara serentak di seluruh destinasi pariwisata InJourney, termasuk TMII, Candi Borobudur, dan Candi Prambanan.
Direktur Utama InJourney Destination Management Febrina Intan menyampaikan, libur Nataru selama ini identik dengan tradisi berbagi hadiah. Karena itu, TMII dihadirkan sebagai “hadiah” dalam bentuk pengalaman budaya yang bermakna, bukan sekadar hiburan semata.
“Pada libur Nataru ini, TMII mengusung sub-tema ‘Hadiah dari Jelajah Budaya adalah Kisah Penuh Makna’. TMII hadir sebagai hadiah, bukan berupa benda, melainkan pengalaman yang penuh sukacita dan nilai,” ujar Febrina dalam keterangan resmi, Minggu (28/12/2025).
Menurutnya, IDM menerapkan pendekatan pengelolaan destinasi yang terintegrasi, mulai dari peningkatan kualitas layanan, penguatan budaya lokal, pengelolaan mobilitas pengunjung, hingga kurasi acara yang relevan bagi keluarga lintas generasi.
Baca Juga: Bikin Penasaran, Ini Daftar Merek Motor Baru yang Datang ke Indonesia pada 2025
“Setiap destinasi kami rancang sebagai ruang kebersamaan keluarga untuk merayakan akhir tahun sekaligus menemukan kembali nilai-nilai budaya Indonesia,” tambahnya.
Berbeda dari tahun sebelumnya, TMII pada periode Nataru 2025–2026 menghadirkan beragam aktivasi budaya dan nonbudaya multisensori yang berlangsung mulai 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. Rangkaian acara meliputi pertunjukan budaya, tradisi hidup, kuliner Nusantara, hingga musik modern yang dipadukan dengan nuansa tradisional.
Pelaksana Tugas Direktur Utama TMII Ratri Paramita menyampaikan bahwa TMII kini berevolusi menjadi destinasi budaya modern yang edukatif, inklusif, ramah lingkungan, serta memberi dampak berkelanjutan bagi masyarakat.
“Momentum Nataru ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga momen budaya dan kebersamaan. Kami ingin menghadirkan hadiah melalui jelajah budaya sebagai kisah penuh makna,” ujarnya.
Ratri menambahkan, TMII turut memberdayakan lebih dari 50 UMKM, artisan lokal, dan komunitas budaya, sehingga perayaan akhir tahun tidak hanya berdampak pada sektor pariwisata, tetapi juga pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat.
Baca Juga: Lonjakan Mobilitas Nataru, Penumpang Angkutan Umum Tembus 10 Juta













