kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tiga provinsi ini dengan cakupan vaksinasi lansia tertinggi


Selasa, 11 Mei 2021 / 06:10 WIB
Tiga provinsi ini dengan cakupan vaksinasi lansia tertinggi

Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) menjadi prioritas pemerintah dalam program vaksinasi Covid-19. Cakupan vaksinasi lansia hingga kini terus digenjot oleh pemerintah, dimana target sasaran kelompok ini ialah 21,5 juta penerima vaksin.

Hingga saat ini Provinsi Bali menjadi posisi pertama dalam cakupan vaksinasi kepada lansia tertinggi. Posisi kedua disusul oleh DKI Jakarta dan selanjutnya DI Yogyakarta. Ketiga provinsi ini telah mencapai cakupan vaksinasi kepada lansia lebih dari 10% dari total populasi.

"Provinsi-provinsi yang sudah vaksinasi lansianya maju seperti Jakarta dan Bali dan Jogja, kami akan memberikan vaksin tambahan supaya mereka bisa cepat menyelesaikan, karena lansia itu adalah yang critical," jelas Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Konferensi Pers yang disiarkan dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Senin (10/5)

Baca Juga: Menkes peringatkan ketersediaan kamar rumah sakit di 8 provinsi

Budi menambahkan, dengan percepatan penyelesaian cakupan vaksinasi kepada lansia di tiap daerah, maka otomatis daerah tersebut dapat segera beranjak ke kelompok masyarakat umum tentang usia 18-59 tahun untuk tahap berikutnya.

Budi berharap langkah percepatan dari ketiga provinsi tersebut dapat memacu provinsi lain untuk ikut meningkatkan cakupan vaksinasi kepada lansia.

"Terima kasih ke Provinsi Bali, DKI Jakarta, dan Yogyakarta yang relatif sudah tinggi suntikan lansianya, sehingga mereka secara bertahap sudah mulai dibuka untuk suntikan golongan masyarakat umumnya," imbuhnya

Adapun cakupan vaksinasi secara nasional telah menembus angka 21,9 juta dosis pada tanggal 30 April. Di mana kumulatif dosis pertama ialah 13,3 juta dosis digunakan dan kumulatif dosis kedua ialah 8,6 juta dosis vaksin yang telah digunakan. Budi menyebut, artinya dalam sebulan telah mampu ditingkatkan hingga 10 juta dosis.

Baca Juga: Efek samping suntik vaksin corona ini wajar terjadi, tak perlu ditakuti

Untuk laju penyuntikan vaksin, diakui pada bulan April lalu sempat terjadi penurunan suntikan lantaran terbatasnya stok. Namun dengan mulai berdatangan vaksin Covid-19 di bulan ini, pemerintah akan menggenjot laju vaksinasi usai Lebaran nanti.

"Pesan saya ke seluruh aparat di daerah kita mulai genjot lagi, karena jumlah stok vaksinnya sudah cukup di bulan Mei. Sesudah Lebaran segera kita genjot lagi vaksinasinya untuk bisa naik, kalau bisa kita coba menyentuh 1 juta per bulan di bulan Juni, karena kapasitas vaksinnya kita sekarang sudah cukup," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

×