kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tertinggi selama 4 dekade, angka bunuh diri anak di Jepang melonjak selama pandemi


Kamis, 14 Oktober 2021 / 20:35 WIB
Tertinggi selama 4 dekade, angka bunuh diri anak di Jepang melonjak selama pandemi

Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pandemi Covid-19 mendorong lonjakan angka bunuh diri anak di Jepang. Kasus yang tercatat tahun ini merupakan yang tertinggi dalam empat dekade terakhir.

Laporan surat kabar Asahi pada Kamis (14/10) menunjukkan angka bunuh diri anak tahun 2021 naik hampir 100 kasus dari tahun lalu. Dengan total 415 kasus, jumlahnya jadi yang tertinggi sejak 1974.

Dilansir Reuters, kasus tersebut datang dari anak-anak usia sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Tekanan akibat penutupan sekolah selama pandemi diduga jadi pemicunya.

Baca Juga: PM Fumio Kishida siap mengabdikan diri untuk mengakhiri krisis Covid-19 di Jepang

Kementerian Pendidikan Jepang mengatakan, rekor tertinggi lebih dari 196.127 anak sekolah tidak masuk selama 30 hari atau lebih.

Berdasarkan data tersebut, perubahan di lingkungan sekolah dan rumahtangga akibat pandemi berdampak besar pada perilaku anak-anak. Emosi anak yang cenderung belum stabil pada akhirnya memicu aksi bunuh diri.

Selama pandemi, kasus bunuh diri secara umum telah meningkat pada 2020, setelah satu dekade lamanya selalu mengalami penurunan. Jumlah wanita tercatat lebih tinggi di tengah tekanan emosional dan finansial.

Bunuh diri memiliki sejarah yang panjang di Jepang. Aksi tersebut dianggap sebagai cara yang pantas untuk menghindari rasa malu atau aib.

Pemerintah Jepang selalu menyiapkan banyak langkah untuk menurunkan angka bunuh diri hingga 40% selama 15 tahun terakhir.

Baca Juga: Tingkat bunuh diri di Jepang melonjak usai gelombang kedua Covid-19



TERBARU

×