kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tertekan pandemi, simak target Kino Indonesia (KINO) hingga akhir tahun


Selasa, 17 November 2020 / 06:15 WIB
Tertekan pandemi, simak target Kino Indonesia (KINO) hingga akhir tahun

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kino Indonesia Tbk (KINO) mencatatkan kinerja kurang memuaskan di akhir September 2020 karena pendapatan dan laba emiten konsumer ini menurun dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Melansir laporan keuangan KINO di akhir September 2020, penjualan turun 10,7% year on year (yoy) menjadi Rp 3,11 triliun. Segmen perawatan tubuh yang mendominasi pendapatan KINO turun 3,23% yoy menjadi Rp 1,58 triliun.

Diikuti segmen minuman yang juga menyusut 9,83% yoy menjadi Rp 1,18 triliun. Sisanya penjualan segmen makanan, farmasi, dan makanan hewan juga tercatat menurun di 9 bulan tahun ini.

Seiring dengan menurunnya penjualan, laba bersihnya merosot 63,9% yoy menjadi Rp 161,69 miliar.

Baca Juga: Presdir Kino Indonesia (KINO) memperbesar kepemilikan saham di KINO

Direktur keuangan KINO, Budi Muljono menjelaskan pada 2019 terdapat transaksi one-off di mana terdapat laba dari pembelian dengan harga diskon sebesar Rp 264 miliar. Jika angka tersebut dikeluarkan, laba bersih tetap mengalami penurunan namun bukan 63% yoy melainkan 9,5% yoy.

"Adapun mengenai kinerja penjualan yang menurun disebabkan lebih karena daya beli serta kebiasaan konsumen yang terdampak dengan pandemi ini. Pembelanjaan hanya dilakukan untuk barang-barang prioritas. Sedangkan segmen yang berhubungan erat dengan impulsive buying serta kecantikan terdampak cukup besar selama pandemi ini," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (16/11).

Melihat hasil dari kinerja di kuartal III 2020, Budi mengatakan KINO berusaha realistis di mana situasi makro bukan sesuatu yang dapat dikendalikan sehingga KINO Indonesia cenderung lebih konservatif saat ini.

"Dengan actual performance yang turun di periode 9 bulan ini, kemungkinan merupakan indikator untuk tahun ini secara keseluruhan," jelasnya.

Baca Juga: Dirut Kino Indonesia (KINO) Harry Sanusi tambah kepemilikan saham di KINO

Lantas mengenai upaya inovasi produk, Budi mengatakan KINO selalu melihat peluang segmen yang dapat memberikan kontribusi positif di kala pandemi, semisal produk hand sanitizer. Selama pandemi corona merebak di Indonesia, penjualan hand sanitizer cukup membantu penjualan KINO secara keseluruhan.

Namun sayang, Budi mengungkapkan penjualan hand sanitizer tidak cukup untuk menutupi penurunan yang terjadi di segmen lain yang kontraksi cukup dalam.

Di sisi lain, menurut Budi, market hand sanitizer semakin kompetitif dengan adanya perusahaan yang juga memproduksi hand sanitizer untuk menutupi penurunan penjualan produk existing mereka.

Baca Juga: Strategi Mandom Indonesia (TCID) kerek kinerja di masa pandemi

Proyeksi bisnis di 2021

Budi tidak banyak membahas rencana bisnis Kino Indonesia di tahun depan. Yang terang saat ini KINO mempersiapkan diri untuk tahun depan karena melihat adanya potensi pemulihan karena adanya vaksinasi.

"Di sinilah terdapat peluang untuk mengambil market yang akan mulai pulih," kata Budi.

Adapun KINO mempersiapkan diri secara internal untuk melakukan berbagai pembenahan agar dapat bergerak cepat mengambil peluang tersebut.

Selanjutnya: Strategi Mandom Indonesia (TCID) kerek kinerja di masa pandemi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×