kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tentara Thailand Boikot Lazada, Apa Penyebabnya?


Rabu, 11 Mei 2022 / 10:53 WIB
Tentara Thailand Boikot Lazada, Apa Penyebabnya?
ILUSTRASI. Tentara Thailand mengatakan, mereka akan melarang 245.000 anggotanya menggunakan platform Lazada.

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Tentara Thailand mengatakan pada hari Senin (9/5/2022) bahwa mereka akan melarang 245.000 anggotanya menggunakan salah satu situs e-commerce terbesar di Asia Tenggara Lazada untuk tujuan resmi. Langkah ini diambil setelah kaum royalis mengatakan sebuah video promosi muncul untuk mengejek keluarga kerajaan.

Melansir Reuters, Thailand memiliki undang-undang lese majeste yang ketat dan pengadilan dapat menjatuhkan hukuman penjara hingga 15 tahun untuk setiap pelanggaran yang mencemarkan nama baik, menghina atau mengancam Raja Maha Vajiralongkorn, ratu, pewaris atau bupati.

Warga yang setia kepada raja mengeluh bahwa video di halaman Facebook Lazada yang menampilkan seorang wanita mengenakan kostum tradisional Thailand duduk di kursi roda adalah referensi terselubung untuk anggota keluarga kerajaan.

Menteri Ekonomi dan Masyarakat Digital Chaiwut Thanakamanusorn mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan tindakan hukum terhadap influencer media sosial dan agen periklanan yang bertanggung jawab atas video tersebut, dan terhadap Lazada.

Baca Juga: Inflasi Thailand Melambat di bulan April, Ini Alasannya

Juru bicara Angkatan Darat Kolonel Sirichan Ngathong mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa video itu "menyerang kerajaan" dan "menyebabkan perpecahan dalam masyarakat Thailand".

"Tentara sekarang memiliki kebijakan untuk melarang semua unit tentara dan kegiatan terkait tentara memesan barang dagangan dari platform Lazada atau mengirimkan barang dari Lazada," kata Sirichan.

Lazada, cabang Asia Tenggara dari Alibaba Group Holdings, tidak mengomentari boikot tersebut. Sebelumnya, Lazada sudah melayangkan permintaan maaf atas "kerusakan emosional" yang disebabkan oleh video tersebut dan mengatakan seharusnya lebih berhati-hati.

Baca Juga: Terbang ke Thailand Mulai Rp 1,4 Juta dengan Thai Lion Air

Setidaknya setengah lusin bisnis Thailand, termasuk beberapa yang dijalankan oleh istana, juga telah menangguhkan penggunaan platform karena video tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×