kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tensi Amerika Serikat dan Iran memanas di Teluk Persia


Sabtu, 02 Januari 2021 / 18:00 WIB
Tensi Amerika Serikat dan Iran memanas di Teluk Persia

Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat dan Iran saling tuduh telah meningkatkan ketegangan di Teluk Persia di saat kekhawatiran tentang potensi konflik meningkat beberapa hari sebelum Iran menandai satu tahun sejak AS membunuh tokoh militer paling kuatnya dan kurang dari tiga minggu sebelum Presiden terpilih Joe Biden mulai menjabat.

Iran meminta Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan AS melakukan apa yang mereka sebut peningkatan "petualangan militer" di Teluk dan Laut Oman, termasuk pengiriman pembom bersenjata nuklir ke wilayah tersebut, menyatakan bahwa mereka tidak menginginkan konflik tetapi akan membela diri jika perlu.

Sementara itu, seorang pejabat AS mengatakan kepada CNN bahwa beberapa pasukan maritim Iran di Teluk telaj meningkatkan tingkat kesiapan mereka dalam 48 jam terakhir. Awal pekan ini, pejabat pertahanan mengatakan kepada CNN bahwa info intelijen baru menunjukkan Iran telah memindahkan rudal balistik jarak pendek ke Irak.

Baca Juga: Iran ancam Amerika Serikat, jelang setahun pembunuhan Jenderal Soleimani

Aktivitas militer yang semakin cepat diimbangi dengan retorika. Kepala pasukan elit militer Quds Iran menyarankan bahwa pembalasan atas kejahatan AS mungkin datang dari dalam negeri AS sendiri. 

Presiden Donald Trump, yang dilaporkan meminta opsi militer untuk menangani Iran pada November, men-tweet minggu lalu bahwa dia akan meminta pertanggungjawaban Iran jika ada orang Amerika yang terbunuh.

Dan media Israel memperkuat laporan surat kabar Arab yang mengutip sumber-sumber AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan Israel dan Arab Saudi sedang melobi Trump untuk menyerang fasilitas nuklir Iran sebelum dia meninggalkan jabatannya.

"Iran merupakan ancaman nyata bagi keamanan nasional AS, terutama selama periode peningkatan risiko akibat peringatan pembunuhan Soleimani yang akan datang," kata Sam Vinograd, mantan pejabat Dewan Keamanan Nasional dan analis CNN.

Baca Juga: Sempat dikabarkan sakit, Paus Fransiskus sampaikan pesan tahun baru 2021

"Saya pikir Iran akan mengkalibrasi setiap serangan yang terkait dengan peringatan ini karena mereka tidak ingin menutup diri sebelum Biden menjabat dan seolah-olah memulai kembali negosiasi nuklir yang akan mengarah pada pencabutan sanksi," lanjutnya.

Selanjutnya: Makin menyebar, jumlah kasus corona di AS sudah melampaui 20 juta kasus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×