Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - LAUT CHINA SELATAN. Kapal perusak berpeluru kendali, USS Barry, kembali ke Laut China Selatan untuk melaksanakan misi keamanan. Hal ini memicu kekhawatiran akan konflik terbuka di perairan yang disengketakan.
Melansir Express.co.uk, kembalinya kapal kelas Arleigh Burke diresmikan pada hari Sabtu di situs resmi Armada Pasifik AS. Menurut pernyataan itu, USS Barry akan membantu "mempromosikan perdamaian dan stabilitas" di wilayah tersebut.
“Keberadaan yang berkelanjutan di Laut China Selatan sangat penting dalam mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Kebebasan semua negara untuk bernavigasi di perairan internasional sangatlah penting," jelas Chris Gahl, komandan USS Barry.
Dia menambahkan, "Transit Barry di Selat Taiwan kemarin memastikan hak dan menanamkan kepercayaan semua negara untuk berdagang dan berkomunikasi di Laut China Selatan."
Baca Juga: Petinggi Angkatan Laut AS berkunjung mendadak ke Taiwan, China bisa terusik
Mengenai tujuan keberadaan kapal di Laut China Selatan, Jordan Brooks, salah satu petugas dek Barry, berkata: “Sungguh luar biasa jumlah kapal penangkap ikan dan pedagang yang melewati dan menjalankan bisnis mereka di perairan ini setiap hari. Untuk menyelesaikan misi kami dengan aman, efektif, dan profesional, Barry terus-menerus bekerja sebagai tim dan selalu waspada serta berkomunikasi."
USS Barry merupakan kapal perusak berpeluru kendali Angkatan Laut AS dari Destroyer Squadron 15. Kapal ini merupakan yang terbesar dari jenisnya dan terus-menerus berada di wilayah tersebut.
Baca Juga: AS dukung Filipina lindungi kedaulatan di Laut China Selatan, China bisa marah
Bulan ini merupakan yang kelima kalinya di tahun 2020 di mana Barry telah melakukan misi rutin di wilayah tersebut.