kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun ini, Suryamas Dutamakmur (SMDM) yakin kantongi laba lebih dari Rp 110 miliar


Selasa, 23 November 2021 / 05:45 WIB
Tahun ini, Suryamas Dutamakmur (SMDM) yakin kantongi laba lebih dari Rp 110 miliar

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) optimistis bisa meraih laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan target yang dicabangkan pada awal tahun. Emiten yang bergerak di sektor properti ini juga menyiapkan strategi untuk mengembangkan proyek hunian di masa mendatang.

Direktur & Corporate Secretary Suryamas Dutamakmur Ferry Suhardjo mengungkapkan, pada awal 2021, SMDM menargetkan total penjualan sebesar Rp 564 miliar dengan laba bersih sekitar Rp 40 miliar-Rp 50 miliar di sepanjang tahun ini. Namun dengan capaian yang mentereng hingga kuartal III, SMDM merevisi laba bersih untuk tahun ini menjadi sekitar Rp 100 miliar sampai dengan Rp 110 miliar.

Jika dibandingkan dengan tahun lalu, SMDM membidik pertumbuhan penjualan sekitar 45%-50%. Sedangkan untuk laba bersih ditarget tumbuh hingga 500% dibandingkan 2020. "Ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah perseroan selama 10 tahun terakhir. Sedangkan untuk total penjualan masih kami targetkan sama, di Rp 564 miliar," ujar Ferry saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (22/11).

Merujuk laporan keuangan yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia, hingga September 2021 SMDM membukukan penjualan sebesar Rp 424,81 miliar atau tumbuh 49,9% dibandingkan kuartal III-2020 yang sebesar Rp 283,39 miliar. Sedangkan kenaikan beban pokok penjualan mampu ditahan di level 38,11% menjadi Rp 191,83 miliar.

Baca Juga: Gema Graha Sarana (GEMA) siapkan capex Rp 58,4 miliar di 2021, ini realisasinya

Dari sisi bottom line, SMDM meraih laba bersih senilai Rp 90,03 miliar hingga periode September 2021. Meroket hingga 1.415,65% dibandingkan total laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk SMDM pada kuartal III-2020 yang hanya Rp 5,94 miliar.

Kinerja pendapatan SMDM ditopang dari beberapa segmen bisnis. Seperti penjualan kavling di klaster Richmond peak di Rancamaya Golf Estate, unit apartemen Royal Height Tower 1 di Royal Tajur Bogor, serta meningkatnya permainan golf.

"Lebih banyak player golf yang bermain sehingga meningkatkan golf round, serta R-Hotel Rancamaya yang tetap banyak event seperti meeting bisnis dengan paket menginap karena mayoritas ruangan di R-Hotel adalah outdoor dan banyak kawasan hijau," sebut Ferry.

SMDM pun masih akan agresif di sisa tahun 2021 dengan meluncurkan produk baru di proyek Harvest City, yakni New Sakura Indica pada bulan November ini. Di proyek Royal Tajur, SMDM akan membuka apartemen Royal Height Tower ke-2.

Baca Juga: Gema Graha Sarana (GEMA) proyeksikan topline tahun ini bisa setara dengan tahun 2019

Sedangkan untuk Rancamaya Golf Estate, SMDM membuka penjualan Kingsville Cluster Amadeus phase 2c dan Ruko Kingshop dengan 23 unit yang ditujukan kepada end user. "Perseroan lebih fokus kepada produk-produk yang ada untuk diserap pasar, mempertahankan kontribusi recurring income sebagai sumber cash flow, serta melakukan evaluasi internal dengan perbaikan serta efisiensi operasional," imbuh Ferry.

Lebih lanjut, Ferry mengungkapkan bahwa saat ini SMDM memiliki cadangan lahan (landbank) sekitar 1.130 hektare (ha). Sisa landbank SMDM paling banyak berada di proyek Harvest City dengan luas sekitar 700 ha, lalu di Golf Estate sekitar 400 ha, dan di Royal Tajur sekitar 30 ha.

Menurut Ferry, SMDM belum berencana untuk melakukan ekspansi penambahan landbank dalam waktu dekat ini. Lantaran sisa landbank SMDM masih cukup untuk pengembangan 15 tahun sampai dengan 20 tahun ke depan. "Saat ini, perseroan masih fokus untuk pengembangan pada sisa landbank yang ada," ungkapnya.

Dari sisi bisnis, SMDM pun terbuka untuk menjalin kolaborasi. SMDM sekarang sedang bekerjasama dengan pengembang properti lainnya, yakni Duta Putra Land dan Kalindo Land untuk menggarap proyek Harvest City. Adapun pembangunan di kawasan mandiri seluas 1.350 ha di Timur Jakarta ini sedang berjalan, dan terus dikembangkan. 

Ferry bilang, SMDM juga tengah menjajaki kolaborasi dengan pengembang lainnya. Sayangnya Ferry belum membuka, pengembang mana yang akan digandeng SMDM. Sebab, saat ini kerjasama tersebut masih dalam tahap feasibility study

Jika berhasil, kolaborasi tersebut akan menggarap beberapa klaster pengembangan di proyek Harvest City dan Rancamaya Golf Estate. Ferry berharap, kerjasama yang terjalin nantinya tidak hanya untuk mencari keuntungan saja, melainkan juga bisa saling menguatkan agar kawasan yang dibangun dan dijual dapat memberikan nilai tambah bagi lingkungan dan pembelinya.

Ke depannya, kolaborasi antar pengembang untuk membangun properti di suatu kawasan dinilai akan semakin marak. "Karena developer tanpa kolaborasi akan semakin sulit mengembangkan suatu kawasan atau kompleks yang lengkap dan besar, karena keterbatasan lahan terutama di Jabodetabek," pungkas Ferry.

Selanjutnya: Penjualan moncer, Panca Anugrah Wisesa (MGLV) revisi target pendapatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

×