Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
Adapun pada 31 Maret 2021 lalu, PLN menggandeng 9 BUMN konstruksi (karya) untuk mendorong penggunaan kompor induksi.
Sembilan BUMN konstruksi itu adalah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Amarta Karya (Persero), PT Nindya Karya (Persero), dan Perum Perumnas.
Selain itu, PLN juga menandatangani nota kesepahaman dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN). Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menyampaikan, tujuan dari nota kesepahaman ini adalah meningkatkan penggunaan kompor induksi di sektor rumah tangga untuk mengurangi impor LPG dan penghematan devisa negara.
Baca Juga: Token listrik April 2021 sudah bisa diklaim, begini cara mendapatkannya
Program kompor induksi itu merupakan salah satu upaya untuk mendorong penyerapan konsumsi energi dalam negeri, sehingga bisa mengurangi ketergantungan pada impor LPG.
"Karena saat ini penyediaan sumber energi untuk gas masih didapatkan melalui impor sehingga membuat masyarakat berada pada kondisi imported energy consumption,” ungkap Zulkifli.
Dalam sinergi BUMN tersebut, terdapat dua poin yang menjadi landasan. Pertama, mendorong penggunaan kompor induksi pada proyek unit perumahan dan apartemen yang sedang atau akan dibangun.
Kedua, menciptakan kemudahan kepada mitra kerja yang menerapkan program konversi kompor LPG ke kompor induksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News