Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) optimistis bisa meneruskan laju pertumbuhan kinerja pada tahun depan. Emiten penyedia logistik transportasi laut untuk pengangkutan batubara dan mineral ini membidik kenaikan pendapatan 15%-20% dibanding realisasi tahun ini.
Direktur Utama Pelita Samudera Shipping Iriawan Ibarat mengungkapkan, kenaikan harga batubara dan permintaan pengangkutan untuk domestik maupun internasional, telah menjadi katalis positif yang mendongkrak kinerja PSSI di tahun ini. Dia meyakini, faktor pergerakan harga dan pasar komoditas masih bisa membawa angin segar untuk 2022.
"(Proyeksi pendapatan di 2022) 15%-20% lebih baik dari 2021. Iya, masih melihat ada katalis positif dari harga dan pasar komoditas, terutama batubara," ungkap Iriawan kepada Kontan.co.id, Senin (6/12).
Saat ini PSSI dominan melayani angkutan batubara dengan porsi mencapai 71%. Sedangkan 29% adalah angkutan non-batubara yakni nikel, bauksit, besi, tembaga, hingga alumina.
Baca Juga: Itama Ranoraya (IRRA) mendapat kontrak 88,7 juta jarum suntik untuk program vaksinasi
Tingkat utilitas armada PSSI pun tergolong tinggi, yakni 95% untuk kapal kargo curah alias Mother Vessel (MV), 93% di jenis kapal tunda dan tongkang atau Tug Boat & Barges (TNB), dan 77% untuk jenis fasilitas muatan apung alias Floating Loading Facillity (FLF/FC).
PSSI sekarang memiliki 90 armada. "Pencapaian kontrak jangka panjang per September 2021 sebesar US$ 103 juta untuk armada FLF/FC, TNB, dan MV," sambung Iriawan.
Seiring dengan tumbuhnya permintaan pengangkutan, PSSI juga melakukan ekspansi untuk menambah armada. Pada tahun ini, PSSI sudah menambah tiga armada, terdiri dari dua tug boat dan satu floating crane. Saat ini, PSSI juga sedang mencari fasilitas pemuatan apung alias Floating Loading Facility (FLF) yang tersedia di pasar.
Hal itu dilakukan guna memenuhi kebutuhan basis pelanggan PSSI yang terus berkembang. Sembari berinvestasi dalam solusi berkelanjutan untuk mendiversifikasi bisnis ke kargo non-batubara.
Baca Juga: Menilik rencana kerja Elnusa (ELSA) pasca 51% saham dikuasai PHE
Guna menyokong ekspansi armada dan optimalisasi aset untuk diversifikasi bisnis, PSSI mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar US$ 21 juta di 2021. "Realisasi penggunaan capex sekitar US$ 15 juta (71,42%), untuk mengeksekusi strategi bisnis," jelas Iriawan.
PSSI memiliki sejumlah strategi bisnis yang akan terus dieksekusi hingga tutup tahun nanti. Pertama, dengan melanjutkan diversifikasi kargo batubara dan non-batubara, sambil memperluas penetrasi pasar internasional.