kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Tahun 2022, Klinko Bakal Catatkan Pertumbuhan Kinerja 200%


Jumat, 01 Juli 2022 / 06:30 WIB
Tahun 2022, Klinko Bakal Catatkan Pertumbuhan Kinerja 200%

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Klinko Karya Imaji (Klinko) melihat prospek bisnis alat kebersihan yang menjanjikan dalam jangka waktu pendek  hingga menengah nanti. Produsen alat kebersihan asal Gresik, Jawa Timur ini berencana memacu kapasitas produksinya hingga lima kali lipat di tahun ini.

Direktur Utama Klinko Karya Imaji, Anggun Supanji memaparkan pasar alat kebersihan memang luas sekali. Di Indonesia, dia mengakui belum ada perusahaan yang fokus menggarap bidang cleaning item untuk memenuhi semua segmen.

Dengan adanya celah ini, pihaknya secara paralel akan menggarap semua segmen yang ada yakni ke general trade, B2B, dan pasar ekspor.

“Tiga segmen itu yang akan menjadi andalan untuk memastikan pertumbuhan bisnis kami,” jelasnya saat ditemui di Jakarta, Kamis (30/6).

Saat ini Klinko telah memasarkan produknya ke 33 kota di Indonesia dengan masuk ke sejumlah channel penjualan seperti pasar modern melalui supermarket, E-commerce, dan memasok ke  perusahaan penyedia layanan fasilitas cleaning service misalnya saja PT ISS.

Sedangkan untuk pasar ekspor, Klinko sudah merambah ke empat benua yakni ke Amerika, Eropa, Asia, dan Afrika.

Sampai dengan 2021 komposisi penjualan Klinko masih didominasi dari pasar domestik atau di kisaran 86% dan sisanya dari penjualan ekspor.

Baca Juga: Produsen Alat Kebersihan Klinko Cetak Kinerja Moncer Sepanjang 2021

Selain karena potensi pasarnya yang besar, Anggun menjelaskan, setelah pandemi Covid-19 permintaan alat kebersihan lebih meningkat dari biasanya. Buktinya saja, saat ini Klinko kedapatan  antrean order dari pasar ekspor.

Atas dasar potensi tersebut, Anggun mengemukakan, di sepanjang 2022 Klinko akan mencatatkan pertumbuhan kinerja hingga 200% yoy.

Dia memerinci, untuk omzet penjualan di 2022 diproyeksikan akan mencapai sekitar Rp 9 miliar, yang kemudian akan berlanjut tumbuh signifikan pada 2023 menjadi Rp 18 miliar hingga Rp 20 miliar, dan di 2024 akan tumbuh menjadi Rp 25 miliar. Lantas pada 2025 pihaknya memproyeksikan omzet penjualan mencapai Rp 28 miliar.

“Di segi penjualan karena kami menjaga cost competitive masih banyak internal yang akan kami lakukan untuk menumbuhkan marjin jadi bukan hanya omzet yang akan bertumbuh melainkan  marjin juga akan kita proyeksikan ada peningkatan,” ujarnya.

Sedangkan untuk labanya, Klinko memproyeksikan ada pertumbuhan 300% yoy pada 2022 dan meningkat lagi 200% hingga 2023 atau senilai Rp 2,8 miliar. Sedangkan laba di 2024 diproyeksikan akan mencapai Rp 4,3 miliar.

Genjot Kapasitas Produksi

Anggun menjelaskan, alat kebersihan termasuk dalam kategori fast moving sehingga stok produk harus tersedia. Sedangkan untuk pasar ekspor, tidak bisa dipasok secara parsial saja, harus sesuai dengan load order per kontainernya yang kurang lebih 30.000 pcs hingga 40.000 pcs per kontainer.

Jika ada pesanan hingga dua kontainer hingga tiga kontainer maka Klinko harus menyiapkan produk hingga 120.000 pcs.

Sedangkan kuantitas produksi Klinko saat ini sekitar 100.000 pcs pertahun untuk berbagai macam bentuk dan model. Maka itu, untuk mengejar target dan permintaan yang meningkat, Klinko berencana untuk memacu kapasitas produksi hingga empat kali hingga lima kali lipat dari kapasitas yang ada saat ini dengan menambah kurang lebih 32 lini produksi anyar. Rencana ini akan direalisasikan pada tahun ini.

Alhasil dengan ditambahnya kapasitas produksi, Klinko akan meningkatkan produksinya hingga 400.000 pcs hingga 500.000 pcs pertahunnya.

“Kalau di-list investasi ada di angka kurang lebih di Rp 5 miliar- Rp 7 miliar yang akan diivestasikan di lini kapasitas produksi,” kata Anggun.

Adapun dengan proses produksi Klinko yang menerapkan prinsip sirkular ekonomi mampu menyerap limbah tekstil sebanyak 60.000 kg – 120.000 kg per tahun.

Proses produksi Klinko yang menerapkan prinsip sirkular ekonomi terbukti mampu menyerap limbah tekstil sebanyak 60.000 kg – 120.000 kg per tahun hingga saat ini dan akan terus bertambah seiring dengan proyeksi peningkatan produksi di tahun berikutnya.

Klinko sendiri telah mengimplementasikan material daur ulang limbah tekstil yang ramah lingkungan pada 90% kategori produknya, dan ke depannya akan terus bertambah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×