kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun 2020, Vale Indonesia (INCO) mencetak penjualan US$ 764,7 juta


Jumat, 26 Februari 2021 / 15:35 WIB
Tahun 2020, Vale Indonesia (INCO) mencetak penjualan US$ 764,7 juta

Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengumumkan pencapaian kinerja keuangan yang telah diaudit untuk tahun 2020. INCO tercatat membukukan EBITDA sebesar US$ 273 juta yang didorong oleh produksi dan pengiriman nikel yang lebih tinggi serta kemampuan untuk mengelola biaya dengan hati-hati.

Sementara itu, INCO memperoleh penjualan sebesar US$ 764,7 juta di tahun 2020 lalu atau 2% lebih rendah dibandingkan penjualan di tahun 2019 sebesar US$ 782 juta. Hal ini disebabkan oleh harga realisasi rata-rata yang lebih rendah. Harga realisasi rata-rata pengiriman nikel matte di tahun 2020 sebesar US$ 10.498 per ton atau turun dari level di tahun 2019 sebesar US$ 10.855 per ton.

Beban pokok pendapatan INCO di tahun 2020 tercatat sebesar US$ 640,4 juta atau 4% turun dari tahun sebelumnya sebesar US$ 664,3 juta. Capaian ini disebabkan harga bahan bakar dan batubara yang lebih rendah.

Baca Juga: Harga minyak naik, ini dampaknya bagi bisnis bisnis Vale Indonesia (INCO)

Sepanjang tahun 2020, INCO telah memproduksi 72.237 metrik ton nikel dalam matte atau 2% lebih tinggi dibandingkan produksi di tahun 2019. “Kami bangga sekaligus berterima kasih atas pencapaian ini. Ini jelas merupakan hasil kerja keras semua karyawan di perusahaan,” ungkap CEO dan Presiden Direktur INCO Nico Kanter dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (25/2).

Pada tahun 2020, konsumsi HSFO dan diesel INCO mengalami penurunan masing-masing sebesar 8% dan 12%, sementara konsumsi batubara naik sebesar 15% dibandingkan dengan tahun 2019. Kenaikan konsumsi batubara ini diimbangi dengan penurunan konsumsi HSFO dan diesel. Harga HSFO, diesel, dan batubara mengalami penurunan masing-masing sebesar 36%, 31%, dan 17%.

Kas dan setara kas INCO pada 31 Desember 2020 mencapai US$ 388,7 juta atau naik US$ 139,6 juta dari saldo pada 31 Desember 2019. INCO akan terus melakukan kontrol yang hati-hati atas pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas.

INCO pun telah mengeluarkan sekitar US$ 152,1 juta untuk belanja modal di tahun 2020 atau mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$ 166,6 juta.

Manajemen INCO akan tetap fokus pada berbagai inisiatif produktivitas dan penghematan biaya untuk mempertahankan daya saing perusahaan dalam jangka panjang tanpa mengkompromikan nilai utama perusahaan, yakni pentingnya mengutamakan keselamatan jiwa dan menjaga bumi.

Selanjutnya: Ini pengaruh kenaikan harga minyak dunia bagi industri pelayaran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×