kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Suram, Para Ahli Meramal Perang Ukraina Bakal Berlangsung Tidak Terbatas


Rabu, 15 Februari 2023 / 11:03 WIB
Suram, Para Ahli Meramal Perang Ukraina Bakal Berlangsung Tidak Terbatas

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Milley bersikeras bahwa perang kemungkinan besar akan berakhir di meja perundingan – pada titik tertentu. Para pejabat dan ahli memprediksi terjadinya musim semi berdarah, karena Rusia mengirimkan wajib militer baru ke garis depan. Sementara, Ukraina mencoba untuk menghalau serangan sambil meningkatkan serangannya sendiri.

Saat perang memasuki tahun kedua, keran bantuan militer masih mengalir deras. Tetapi kapasitas industri sangat buruk, dan negara-negara telah mulai meneliti berapa banyak peralatan yang dapat mereka simpan sambil mempertahankan kebutuhan pertahanan diri mereka sendiri dan kebutuhan NATO.

Pada saat yang sama, musim pemilu di Amerika Serikat —pendukung terpenting Ukraina— memberikan argumen bahwa perang di Eropa dengan durasi yang tidak diketahui merupakan gangguan yang merugikan bagi Amerika.

Lantas, berapa lama perang Ukraina akan berlangsung?

Ditanya tentang kemungkinan durasi perang Ukraina, analis di Amerika Serikat dan Eropa membuat prediksi serupa, dengan garis waktu berjalan dari bulan ke tahun hingga "tidak terbatas".

Yohann Michel, seorang analis riset di Berlin dengan think tank International Institute for Strategic Studies, mengantisipasi "bulan-bulan yang panjang" ke depan.

Sementara Michael Kofman, direktur program penelitian di Program Studi Rusia di Pusat Analisis Angkatan Laut di Washington, memprediksi tambahan beberapa tahun pertempuran ke depannya.

“Perang biasanya cenderung berlangsung lebih lama dari yang diprediksi atau diharapkan orang, tetapi terutama konflik antarnegara selama ini,” kata Kofman. 

Dia menambahkan, “Sejarah memberi tahu kita bahwa perang yang berlangsung selama ini … kemungkinan besar akan berlarut-larut, berlangsung beberapa tahun.”

Analis Italia Lucio Caracciolo lebih pesimistis. 

“Perang ini akan berlangsung tanpa batas waktu, dengan jeda panjang untuk gencatan senjata,” katanya.

Baca Juga: Militer AS, Inggris, dan Australia Menggelar Simulasi Perang dengan China di Udara

Dia juga bilang, “Itu hanya akan berhenti ketika Ukraina atau Rusia atau keduanya runtuh, karena bagi kedua belah pihak ini adalah masalah hidup atau mati,” tambah Caracciolo, editor publikasi geopolitik Italia, Limes.

Peter Roberts, rekan senior di Royal United Services Institute di London, mengatakan ada beberapa cara berbeda untuk menentukan akhir perang: "akhir dari fase kinetik" versus "akhir dari perang dingin ala Georgia atau Situasi seperti Korea yang berlangsung selama bertahun-tahun.”

“Saya ingin berpikir fase kinetik bisa berakhir pada 2023, tapi saya menduga kita bisa melihat tiga tahun lagi dengan skala pertempuran ini,” kata Roberts.

Michel menambahkan ada faktor yang belum diketahui yang akan menentukan akhir konflik.

“Siapa yang akan menjadi yang pertama melancarkan serangan berikutnya? Peran apa yang akan dimainkan cuaca?" tanyanya. 

“Ada masalah amunisi – pihak pertama yang kekurangan akan mendapat masalah. Meskipun tidak ada program nyata Eropa untuk meningkatkan produksi, apakah stok Rusia akan diisi ulang oleh China?” jelasnya.

Sementara itu, menurut Benjamin Jensen, pakar perang di Pusat Kajian Strategis dan Internasional, pertempuran yang panjang dan melelahkan membawa risikonya sendiri. Menurutnya, semakin lama konflik berlangsung, semakin banyak mereka menghabiskan sumber daya yang terbatas. Oleh karena itu, para pihak lebih bersedia untuk berjudi.



TERBARU

×