kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Smelting kerek produksi katoda tembaga jadi 279.000 ton di 2020, ekspor jadi andalan


Senin, 30 November 2020 / 06:30 WIB
Smelting kerek produksi katoda tembaga jadi 279.000 ton di 2020, ekspor jadi andalan

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

Di luar kinerja operasional, saat ini PT Smelting juga menjadi sorotan lantaran PT Freeport Indonesia hendak menambah kapasitas PT Smelting sebesar 300.000 ton. Sehingga kapasitas pengolahan PT Smelting bertambah dari yang saat ini 1 juta ton menjadi 1,3 juta ton konsentrat.

Pada 13 November 2020, PTFI sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama Mitsubushi Materials Corporation untuk ekpansi di PT Smelting. Targetnya, penambahan kapasitas tersebut bisa selesai pada Desember 2023.

Sayangnya, Bouman belum dapat membeberkan mengenai persiapan dan tahapan dari ekspansi PT Smelting tersebut. "Itu masih negosiasi pemegang saham. Setelah ekspansi, akan mempengaruhi target produksi tembaga. Yang pasti targetnya finish 2023," imbuh Bouman.

Asal tahu saja, PT Smelting merupakan smelter tembaga pertama di Indonesia yang dibangun PTFI bersama dengan konsorsium Jepang dan dioperasikan oleh Mitsubishi Corporation. PT Smelting dibangun pada tahun 1996 sebagai bagian dari pemenuhan kewwajiban PTFI pada Kontrak Karya (KK) II.

Komposisi kepemilikan saham PT Smelting dipegang 25% oleh PTFI. Mitsubishi Materials Corporation memiliki saham mayoritas sebanyak 60,5%. Sisanya sebanyak 9,5% dimiliki Mitsubishi Corporation Unimetal Ltd, dan Nippon Mining and Metals Co. Ltd. sebanyak 5%.

Selanjutnya: Freeport evaluasi nilai investasi proyek smelter, ini alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

×