Sumber: ABC News | Editor: Noverius Laoli
Dalam pertemuannya dengan Widodo, Blinken "menyatakan dukungan untuk kepemimpinan Indonesia di Indo-Pasifik sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dan pendukung kuat tatanan internasional berbasis aturan,” kata Departemen Luar Negeri AS.
Blinken juga berencana untuk mengungkapkan keprihatinan mendalam AS tentang perkembangan di Myanmar, di mana junta militer mengambil alih kekuasaan tak lama setelah pemerintahan Biden menjabat.
Pekan lalu, sebuah pengadilan di Myanmar menghukum pemimpin demokrasi Aung San Suu Kyi, yang digulingkan dalam kudeta de facto pada Februari, atas dua tuduhan.
Baca Juga: Jokowi sampaikan agenda presidensi G20 Indonesia saat terima Menlu AS
Proses tersebut secara luas dikritik sebagai upaya lebih lanjut oleh penguasa militer negara itu untuk mengembalikan keuntungan demokrasi dalam beberapa tahun terakhir.
Saat Blinken mengunjungi Kuala Lumpur dan Bangkok, Patrushev akan berada di Phnom Penh, Kamboja. Salah satu pembantu paling senior Blinken, penasihat Departemen Luar Negeri Derek Chollet berada di Kamboja minggu lalu setelah pengenaan embargo senjata AS di negara itu, dengan alasan semakin dalam pengaruh militer China, korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News