kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,40   2,76   0.30%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Singapura akan berhenti terbitkan uang S$ 1.000, ini imbasnya ke bisnis money changer


Kamis, 05 November 2020 / 18:20 WIB
Singapura akan berhenti terbitkan uang S$ 1.000, ini imbasnya ke bisnis money changer

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Singapura akan berhenti menerbitkan uang kertas pecahan 1.000 dolar Singapura per 1 Januari 2021 guna mengurangi risiko pencucian uang dan pendanaan terorisme. Penghentian penerbitan ini diyakini akan terimbas pada penukaran uang di money changer, meski dampaknya belum terasa untuk saat ini.

Pedagang Valuta Asing Inge Setiawan dari PT Oriental Pacific Money Changer mendukung kebijakan yang diambil oleh regulator Negeri Singa itu. Lantaran kebijakan itu bisa mencegah tindak korupsi, pencucian uang, dan terkait terorisme.

“Kebijakan itu mungkin akan terdampak juga karena sekarang saja pecahan 1.000 itu rate-nya sudah beda dengan pecahan yang lebih kecil. Tapi karena selama pandemi ini transaksi sepi, jadi belum akan terasa dampaknya, itupun kan masih 2 hingga 3 tahun lagi ditarik dari peredaran,” ujar Inge kepada Kontan.co.id pada Kamis (5/11).

Bila berbicara sebelum pandemi, ia menyatakan permintaan pecahan 1.000 dolar Singapura cukup banyak. Lantaran mudah untuk dibawa saat melancong ke Singapura. Kebanyakan tujuan penggunaan dolar 1.000 untuk pengobatan dan pembayaran rumah sakit.

Baca Juga: Singapura berhenti terbitkan uang kertas pecahan S$ 1.000, ada apa?

Namun ia menekankan, bukan berarti pecahan yang lebih kecil tidak diminati. Sebab segmen untuk pecahan 10, 50, dan 100 dolar Singapura diminati oleh para turis yang gemar pelesir ke Singapura.

“Saat ini permintaan pecahan 1.000 tetap ada tapi tidak sebanyak sebelum pandemi. Pecahan ini lebih banyak dicari karena untuk perdagangan valas, karena nilainya lebih tinggi dari pecahan kecil. Juga untuk melakukan pembayaran,” jelas Inge.

Meski belum bisa melihat dampak dari kebijakan ini ketika pandemi usai maupun ketika Singapura membuka pintu bagi masyarakat global, Inge menilai bakal ada kebijakan baru dari regulator lantaran kebijakan ini juga akan memberikan dampak bagi Singapura sendiri seperti bagi sektor perdagangannya. 

Selanjutnya: Singapura cuma catat 1 kasus baru corona, terendah sejak Februari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

×