kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Singapura berhenti terbitkan uang kertas pecahan S$ 1.000, ada apa?


Selasa, 03 November 2020 / 18:00 WIB
Singapura berhenti terbitkan uang kertas pecahan S$ 1.000, ada apa?

Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA.  Mulai 1 Januari tahun depan, Singapura akan berhenti menerbitkan uang kertas pecahan S$ 1.000 untuk mengurangi risiko pencucian uang dan pendanaan terorisme. 

Hanya, mulai sekarang hingga Desember nanti, peredaran uang kertas pecahan S$ 1.000 akan terbatas setiap bulan.

"Ini adalah tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko pencucian uang dan pendanaan terorisme yang lebih tinggi terkait dengan uang kertas denominasi besar," kata Monetary Authority of Singapore (MAS). 

Menurut MAS, uang kertas denominasi besar memungkinkan individu untuk membawa nilai uang yang besar secara anonim.

"Langkah ini sejalan dengan norma internasional dan yurisdiksi utama telah berhenti mengeluarkan uang kertas denominasi besar seperti itu," ujar MAS, Selasa (3/11), seperti dikutip Channel News Asia.

Baca Juga: Singapura cuma catat 1 kasus baru corona, terendah sejak Februari

Uang SGD 1.000 dolar Singapura

Tetap menjadi alat pembayaran yang sah

Uang kertas pecahan S$ 1.000 yang beredar akan tetap menjadi alat pembayaran yang sah dan bisa terus digunakan sebagai alat pembayaran. MAS mengatakan, bank dapat terus mengedarkan uang kertas $1.000 yang masih mereka simpan.

MAS menambahkan, denominasi lain akan tersedia "dalam jumlah yang cukup" untuk memenuhi permintaan, terutama uang kertas pecahan S$ 100 yang merupakan denominasi tertinggi berikutnya.

Singapura berhenti menerbitkan uang kertas pecahan S$ 10.000 pada 2014, yang saat itu menjadi salah satu uang kertas paling berharga di dunia.

“Pengembangan sistem pembayaran elektronik yang lebih maju dan aman telah mengurangi kebutuhan akan transaksi berbasis uang tunai yang bernilai besar,” kata Deputy Managing Director MAS Ong Chong Tee.

Selanjutnya: Hujan lebat, banjir bandang terjang sejumlah wilayah di Singapura

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×