kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Simak sejumlah ekspansi bisnis Gojek di tahun 2021


Jumat, 15 Januari 2021 / 08:00 WIB
Simak sejumlah ekspansi bisnis Gojek di tahun 2021

Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gojek akan terus melakukan transformasi bisnis dengan sejumlah ekspansi yang akan dilakukan di tahun ini.

Co-CEO Gojek Kevin Aluwi menyebut, pihaknya akan mendalami ekspansi pasar diluar negeri dalam hal menyatukan branding karena itu merupakan satu kunci untuk bisa dapat semakin dalam ke market market diluar Indonesia. 

"Sebetulnya di tahun ini merupakan tahun dimana kita menyatukan semuanya, kita menyatukan aplikasinya, kita satukan brandnya dimana seluruh Asia Tenggara sekarang menggunakan brand Gojek dengan menggunakan satu aplikasi gojek," ungkap Kevin dalam Webinar Kompas 100 CEO FORUM, Kamis (14/1).

Kevin mengatakan, hal tersebut sebetulnya sudah pihaknya kerjakan sebelum pandemi tetapi dengan adanya pandemi ini pihaknya juga melihat bahwa pentingnya untuk mengekspansi pasar diluar Indonesia karena pihaknya melihat di luar negeri sekala pandemi nya tidak sebesar di Indonesia, dan perkembangan di luar negeri sudah mulai naik secara aktivitas masyarakat dan Gojek sudah ada present di luar negeri. Hal tersebut disebut Kevin membantu performance perusahaan.

Baca Juga: Jika Gojek dan Tokopedia merger, Aviliani: KPPU diminta bijak

"Kita juga bersyukur untuk layanan transportasi, setiap bulannya ada sekitar 28 juta penggguna Gojek. Kita juga mengakhiri tahun 2020 ini dengan transaction value naik 10% dibandingkan dengan tahun 2019. Ini suatu yang kita senang yang merupakan hasil dari inisiatif-inisiatif tadi," jelasnya.

Ia mengungkapkan, pihaknya ingin membangun Gojek untuk menjadi perusahaan berkesinambungan untuk tahun-tahun kedepan. Menurutnya, Gojek adalah suatu institusi yang diharapkan bisa menjadi perusahaan global yang berkesinambungan. Maka dari itu, komitmen Gojek adalah untuk menjadi suatu perusahaan dengan inovasi produk yang tepat sasaran dan membantu konsumen dan mitra untuk terus mendukung pertumbuhan UMKM di indonesia.

Sementara di Indonesia, pihaknya akan berekspansi dalam layanan GoFood. Gojek akan lebih gencar berkolaborasi dengan UMKM-UMKM restoran untuk bisa membangun bisnis bersama. Sementara dalam layanan GoPay, pihaknya akan melakukan jauh lebih besar fokus untuk pembayaran online. 

Selain itu juga lini bisnis lain yang tadinya bisa dikatakan tidak menjadi prioritas utama, dan tidak setinggi layanan-layanan lain yaitu pengantaran layanan GoMart sekarang menjadi prioritas utama Gojek.

"Karena kita lihat dalam masa pandemi, jumlah transaksi di GoMart dalam jangka waktu setahun ini naik 7x-8x lipat jadi pertumbuhannya luar biasa karena banyak konsumen kami dan masyarakat Indonesia itu memilih untuk berbelanja lewat online untuk kebutuhan sehari harinya atau kebutuhan rumah tangganya. Jadi pertumbuhan GoMart luar biasa tahun kemarin menjadi suatu area yang kita investasi besar disana," jelasnya.

Sementara dalam hal permodalan, Gojek melakukan beberapa inisiatif, seperti mulai bekerjasama dengan UMKM-UMKM tertentu untuk menyalurkan dana dengan partner-partner Gojek berdasarkan dengan kinerja usahanya. "Jadi kami lihat kinerja usahanya bagus atau berpotensi bagus kita berushaa menghubungkan mereka dengan partner-partner kami," katanya.

Kevin mengatakan, bantuan-bantuan yang pihaknya berikan bukan hanya dalam bentuk dana, bantuan yang diberikan Gojek yaitu bagaimana bisa memajukan bisnis-bisnis mitra UMKM Gojek dalam masa-masa yang sulit seperti ini. 

"Bukan masalah pendanannya saja tapi juga bagaimana bisa terus mencari konsumen baru, bagaimana bisa menyiapkan strategi marketing dan promosi untuk mendapatkan konsumen baru tersebut atau untuk kembali meng-engage, mendekati konsumen-konsumen dan costumer yang sudah pernah berbelanja di tempat itu," ujar Kevin.

Baca Juga: Ekonom: Jika merger, layanan Gojek-Tokopedia jangan eksklusif hanya untuk ekosistem

Ia mengungkapkan, untuk Gojek yang terpenting adalah memberikan solusi yang benar-benar dari hulu ke hilir dimana dari setiap elemen bisnis mitra, pihaknya ikut andil dan memberikan bantuan. Jadi Gojek tidak hanya memberikan bantuan permodalan tetapi juga pelatihan dan memberdayakan mitra.

"Contohnya kita ada program-program desain  marketing yang dimana kita mengundang mitra UMKM untuk berpartisipasi, dimana kita membrikan modal marketing jadi kita sama-sama memberikan modal kampanye bersama dan kita push marketingnya lewat sosial media kita, apliaksi kita, kita juga membantu aktivitas-aktivitas marketing dan branding untuk UMKM-UMKM yang lebih kecil yang belum terbiasa bagaimana caranya melakukan marketing dalam forum online," imbuh Kevnin.

Kendati demikian, Ia tak menampik adanya pandemi membuat industri transportasi mengalami pukulan berat, Ia memproyeksikan, dengan masih adanya pandemi industri transportasi masih terdampak hingga akhir tahun 2021. Ia mengaku layanan jasa transportasi Gojek mengalami penurunan hingga di atas 50%, hal tersebut terjadi sejak beberapa bulan pertama virus corona mulai menyebar di Indonesia.

Kevin menyebutkan, pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 akan menjadi kunci bagi percepatan pemulihan sektor yang paling terpukul akibat pandemi. Dengan adanya vaksinasi, Pihaknya optimistis, tahun ini Covid-19 tidak akan memberikan dampak signifikan seperti yang terjadi pada kuartal pertama dan kedua tahun lalu.

"Dari sudut pandang kami melihat penurunannya tidak akan separah masa awal-awal pandemi. Kami melihat tren pemulihan sektor transportasi sudah mulai terlihat pada kuartal terakhir 2020. Namun tren pemulihan tersebut akan bergerak datar atau flat hingga akhir tahun ini," jelasnya.

Menurutnya saat ini recovery sudah terjadi, tetapi masih sekitar 70% dari sebelum pandemi. "Ekspektasi kita sampai akhir tahun di sini-sini saja. Kecuali ada akselerasi distribusi vaksin," ucapnya.

Selanjutnya: Jika Gojek dan Tokopedia merger, Aviliani: KPPU diminta bijak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×