kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak Rencana Bisnis Jababeka (KIJA) di Tahun 2022


Sabtu, 12 Februari 2022 / 06:45 WIB
Simak Rencana Bisnis Jababeka (KIJA) di Tahun 2022

Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) meyakini jika prospek penjualan lahan industri akan lebih baik tahun ini.

Sekretaris Perusahaan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk, Muljadi Suganda mengungkapkan secara garis besar, Perseroan tahun ini menargetkan penjualan real estat secara marketing sebesar Rp1,7 triliun.

"Dari total target penjualan tersebut target sebesar Rp700 miliar diharapkan datang dari tanah matang dan bangunan industri di Cikarang Dry Port (CDP), lalu Rp400 miliar dari perumahan dan komersial di Cikarang serta lainnya, termasuk Tanjung Lesung, Morotai, dan lainnya. Sedangkan penjualan dari Kendal diharapkan bisa menyumbang kontribusi sebesar Rp 600 miliar yang berasal dari penjualan industri," detail Muljadi kepada Kontan, Jumat (11/2).

Lebih jauh, KIJA mengatakan jika pada 2021 pihaknya mendapatkan penjualan real estate secara marketing atau marketing sales sebesar Rp1,42 triliun. Pencapaian tersebut melebihi 1,3% dari target selama tahun 2021 yang dipasang sebesar Rp1,40 triliun.

Baca Juga: Jababeka Teken MoU dengan Pertamina untuk Pengembangan Green Industrial Estate

Bila dibandingkan dengan pencapaian 2020, angka tersebut melejit 58% atau berada di angka Rp898,7 miliar. Pihaknya mencatat, pada 2021 penjualan dari Cikarang Dry Port (CDP) tetap dominan dengan kontribusi 65% terhadap total marketing sales, sedangkan 35% sisanya berasal dari Kendal dan lainnya.

Ia mengatakan, meskipun perolehan marketing sales di 2021 masih didominasi oleh sektor manufaktur, namun KIJA juga tetap menyediakan lahan dan bangunan pabrik standar (standard factory building) yang dijual untuk digunakan kebutuhan logistik, termasuk pergudangan.

"KIJA atau Jababeka memilik Cikarang Dry Port (CDP), ini adalah Kawasan Pelayanan Pabean Terpadu (KPPT) yang pertama dan satu-satunya di Indonesia. CDP memiliki kode pelabuhan internasional IDJBK yang menjadikannya sebagai pelabuhan asal dan pelabuhan tujuan," jelasnya.

Ia berkata, dengan fungsinya ini maka fasilitas penanganan kargo dan solusi logistik untuk ekspor dan impor internasional, serta distribusi domestik, dapat berlangsung di atap yang sama. Efisiensi ini yang akan ditawarkan pada penyewa baru nantinya.

Ia melanjutkan, CDP juga menyediakan pelabuhan terpadu dan jasa logistik dengan beberapa pelaku logistik dan supply chain, seperti eksportir, importir, carrier, operator terminal, stasiun angkut kontainer, gudang, transportasi, logistik pihak ketiga (3PL), depot kontainer kosong, serta bank dan fasilitas pendukung lainnya.

Tak hanya itu, lanjut Muljadi, di dalam kawasan CDP juga memiliki Pusat Logistik Berikat yang saat ini sudah digunakan untuk produk katun dan mineral atau logam serta coklat. "Dengan adanya fasilitas CDP ini maka menciptakan kegiatan ekspor impor dan pergudangan sehingga kawasan industri Jababeka ini menarik bagi industri logistik dan pergudangan," tuturnya.

Saat ini, KIJA memiliki lahan industri yang masih luas yaitu 1200 ha di Cikarang dan 557 ha di Kendal. Keduanya dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan baik industri, perumahan maupun komersial.

 

Muljadi mengatakan, untuk kawasan industri, pihaknya dapat memenuhi kebutuhan untuk industri berbagai sektor sesuai dengan kebutuhan atau tren pasar.

"Saat ini Perseroan masih fokus pada existing gudang yang berada di kawasan CDP dan menyediakan lahan yang tersedia disekitar kawasan untuk memenuhi kebutuhan logistik dan pergudangan. Selain di Cikarang, Perseroan juga memiliki kawasan Industri Kendal yang berada di Jawa Tengah yang menyediakan kawasan atau lahan untuk industri logistic dan pergudangan. Dengan demikian, tahun ini tidak merencanakan pengembangan gudang di lokasi lain," sambungnya.

Adapun mengenai target pertumbuhan pendapatan serta laba, pihaknya menyatakan belum dapat membagikan informasi apapun. Senada, informasi mengenai capex juga belum bisa dibuka. Namun demikian, KIJA memastikan adanya pertumbuhan dibandingkan dengan tahun lalu pada target tiap pos tersebut.

"Untuk guidance pertumbuhan pendapatan 2022 secara akuntansi dan capex, secara resmi belum dapat disampaikan, namun akan ada pertumbuhan," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×