kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Setahun pandemi di Indonesia, pemerintah terus berupaya menekan laju penularan


Selasa, 02 Maret 2021 / 19:50 WIB
Setahun pandemi di Indonesia, pemerintah terus berupaya menekan laju penularan

Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo

Terkait peningkatan tracing akan menggunakan sekitar 80.000 sampai 100.000 Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dan kader-kader puskesmas untuk membantu di sektor hulu tersebut.

"Pentingnya apa mengetahui kontak erat sebelum mencapai stadium berat? Kalau diagnosis belum berat maka angka kematian akan berkurang. Maka ini jadi PR penting yang perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak," tegas Dante. 

Dante juga menyoroti mengenai stigma negatif bagi pasien Covid-19 kerap menjadi kendala proses tracing dijalankan. Maka perlu juga mengubah stigma negatif pasien Covid-19 di masyarakat. Dengan adanya pemahaman akan Covid-19 dan hilangnya stigma negatif akan membantu dalam proses tracing atau pelacakan.

Kementerian Kesehatan kini terus berupaya mengubah stigma negatif pasien Covid-19 dengan adanya kegiatan promotif kepada masyarakat. Sehingga dengan pemahaman tersebut, diharapkan masyarakat akan mengetahui bahwa tracing menjadi kunci agar dapat keluar dari pandemi.

"Bahwa kebersamaan untuk mengetahui diagnosis dini adalah proses yang akan tuntun kita keluar dari masa pandemi. Kemudian vaksinasi sebagai bentuk bridging antara 3M di masyarakat dan 3T di Pemerintah. PR masih banyak," ujar Dante.

Saat ini baru 1,8 juta orang yang sudah divaksinasi dari target 181,5 juta penerima. Vaksinasi akan gagal jika proses testing dan tracing tidak kuat. Proses vaksinasi akan sukses jika memasuki tingkat flattening-the-curve. Dimana flattening-the-curve harus didorong dengan tracing dan testing yang kuat.

"Kalau itu bisa berjalan, maka pandemi yang ada sekarang dilakukan dengan vaksinasi maka akan menjadi endemi atau kejadian lokal, kemudian jika endemi terjadi akan terjadi eradikasi atau pemberantasan penyakit," jelasnya.

Selanjutnya: Wamenkes: 2 Kasus mutasi virus corona dari Inggris ditemukan di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

×