kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sepanjang Tahun 2021, Industri Asuransi Catatkan Pertumbuhan Kinerja


Senin, 18 April 2022 / 08:45 WIB
Sepanjang Tahun 2021, Industri Asuransi Catatkan Pertumbuhan Kinerja

Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan para pemain industri asuransi cenderung alami peningkatan seiring adanya peningkatan pada sejumlah lini bisnis di akhir tahun 2021 lalu. Misalnya, PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) yang mencatat pertumbuhan kinerja lebih dari 40% pada tahun 2021.

Kinerja perusahaan juga semakin menunjukkan penguatan pada kuartal I/2022 yang tumbuh hingga 60% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY), dengan pertumbuhan rata-rata lebih dari 30% di seluruh jalur distribusi.

Presiden Direktur Zurich Syariah, Hilman Simanjuntak, mengatakan, selain didukung oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi selama pandemi, pertumbuhan ini juga didorong oleh kinerja lini usaha asuransi perjalanan Zurich Syariah sejalan dengan dibukanya perjalanan internasional. 

“Pada kuartal I/2022, lini usaha asuransi perjalanan menunjukkan pertumbuhan tertinggi. Tingkat vaksinasi yang semakin tinggi serta dibukanya kembali perjalanan internasional turut meningkatkan animo masyarakat untuk merencanakan perjalanan," ujar Hilman.

Baca Juga: Zurich Syariah Catatkan Pertumbuhan Kinerja Sebesar 60% di Kuartal I/2022

Perusahaan asuransi jiwa PT AXA Financial Indonesia juga mencatatkan pertumbuhan kinerja pada tutup buku periode 2021, terutama terdorong oleh produk asuransi kesehatan.

Perusahaan mencatatkan total pendapatan premi konvensional dan syariah AXA Financial pada 2021 mencapai Rp 1,32 triliun, sebesar 47% di antaranya disumbang produk asuransi kesehatan, 28% asuransi unit-link, sementara 25% lainnya untuk tradisional.

Sebagai perbandingan, pada tahun sebelumnya, AXA Financial mencatatkan pendapatan premi Rp 1,3 triliun, terbagi untuk asuransi kesehatan 48%, asuransi unit-link 29%, dan produk asuransi tradisional 23%.

Pertumbuhan tersebut turut mendorong total aset yang sepanjang 2021 tumbuh sebesar 1,5%. Sehingga, total aset yang dimiliki perusahaan per 31 Desember 2021 mencapai Rp 6,45 triliun.

Sementara itu, laba bersih yang dibukukan oleh perusahaan di 2021 sebesar Rp 125,9 miliar. Pencapaian tersebut tumbuh 75% dari tahun sebelumnya. Itu sudah termasuk pendapatan asuransi syariah yang ada di dalamnya sebesar Rp 2,5 miliar. Selain itu, perusahaan juga masih mampu mempertahankan rasio solvabilitas perusahaan yang sebesar 406%, di atas syarat minimum yang ditetapkan OJK yaitu 120%.

Selanjutnya ada, PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life) yang menunjukkan pertumbuhan yang positif sepanjang tahun 2021. Hal ini tercermin salah satunya pada pertumbuhan Premi Bruto (gross written premium/GWP) yang naik menjadi Rp5,7 triliun dari Rp3,7 triliun di tahun 2020. Dengan demikian, premi bruto Astra Life tumbuh sebesar 50% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Pertumbuhan ini tercatat berada diatas rata-rata pertumbuhan industri, dimana industri asuransi jiwa di Indonesia mencatat total pendapatan premi sebesar Rp202,93 triliun atau tumbuh sebesar 8,2%.

“Di tengah keadaan yang menantang dan perubahan yang terjadi di tahun 2021, Astra Life tetap mampu memberikan layanan terbaik dan melindungi lebih banyak nasabah, yang merupakan hasil upaya kami dalam meningkatkan pertumbuhan bisnis dengan mengoptimalkan digitalisasi," kata Windawati Tjahjadi, Presiden Direktur Astra Life.

Secara total aset, Astra Life per Desember 2021 juga mengalami pertumbuhan 8% (year-on-year/yoy) menjadi Rp7,1 triliun. Astra Life juga mencapai ketinggian baru dari sisi jumlah Tertanggung yang menembus 3,5 juta bertumbuh 20% dari tahun 2020, atau lebih dari 8 kali lipat sejak perusahaan didirikan di tahun 2014.

Selain itu, Astra Life telah membayarkan klaim sebesar Rp709 miliar sepanjang 2021. Angka ini juga mencakup klaim terkait Covid-19 yang mencapai Rp170 miliar dengan peningkatan klaim yang cukup signifikan di pertengahan tahun 2021 akibat lonjakan kasus Covid-19 varian Delta. Jumlah ini meningkat sebesar hampir 10 kali lipat jika dibandingkan dengan total klaim karena Covid-19 sepanjang tahun 2020.

Bermodalkan pencapaian yang baik selama 2021, Astra Life berkomitmen untuk mencapai profitabilitas yang kuat dan berkesinambungan serta menjadi Life Insurer of the Future dengan melanjutkan penguatan layanan berbasis digital diseluruh lini untuk nasabah grup maupun individu, yang tentunya diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan premi seperti di tahun-tahun sebelumnya yaitu di atas rata-rata industri.

Baca Juga: Unitlink Masih Mendominasi Pendapatan Premi Asuransi Jiwa

Tahun 2022 Astra Life juga berfokus untuk mengembangkan unit bisnis syariah. Hal ini akan diwujudkan dengan pengembangan produk yang berlandaskan prinsip syariah untuk berbagai segmen melalui berbagai jalur distribusi. Seperti perluasan kerja sama dengan PermataBank Syariah melalui beragam produk solusi perlindungan yang sudah diluncurkan di awal tahun ini.

PT Allianz Life Indonesia juga mencatatkan capaian positif pada 2021. Allianz Life Indonesia mencatatkan total premi bruto Rp 19,7 triliun. Dari jumlah tersebut didominasi oleh asuransi jiwa unit link. Capaian itu meningkat sebesar 12,7% dari capaian pada tahun sebelumnya.

“Presentasi asuransi jiwa di 5 tahun terakhir baru sebesar 7,1%, di Allianz sendiri sepanjang 2021, asuransi jiwa unit link memberikan kontribusi premi bruto 93,1% dari total premi bruto Allianz sebesar Rp 19,7 triliun. Dari jumlah tersebut Rp 18,4 triliunnya ada di unit link, ini mengalami kenaikan 12,7% dari tahun sebelumnya,” kata Chief Marketing Officer Allianz Life Indonesia Karin Zulkarnaen.

Perusahaan juga berhasil membukukan dana kelolaan atau asset under management (AUM) senilai Rp 44,21 triliun di 2021 atau naik 3,52% year-on-year (yoy).

Dana kelolaan tersebut termasuk dana kelolaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Allianz. Adapun, komposisi dana kelolaan perseroan didominasi oleh unit link. "Di Allianz portofolio unit link 58%, life and health 22%, dan saving plan and pension fund 20%," ujarnya.

Adapun, sepanjang 2021, Allianz mengelola aset di 88 jenis fund. Jumlah fund ini meningkat dibandingkan 2020 yang hanya 62 jenis fund. Selain itu, jumlah nasabah pun mengalami peningkatan 6%, yakni dari 657.224 nasabah pada 2020 menjadi 696,641 nasabah pada 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×