kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sepanjang 2 bulan pertama tahun ini volume transaksi CMS BNI tumbuh 32%


Rabu, 24 Maret 2021 / 08:25 WIB
Sepanjang 2 bulan pertama tahun ini volume transaksi CMS BNI tumbuh 32%

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis pengelolaan kas  atau cash managemen system (CMS) PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengalami pertumbuhan sejalan dengan perbaikan dan inovasi produk maupun solusi keuangan digital yang terus digalakkan perseroan di tengah pandemi Covid-19. Sepanjang dua bulan pertama tahun ini, BNI mencatat volume transaksi CMS Rp 591 triliun atau tumbuh 32% secara year on year (YoY).

Kenaikan volume transaksi seiring dengan melonjaknya frekuensi transaksi hingga 83% menjadi 54,2 juta. Pemimpin Divisi Jasa Transaksional BNI Agung Kurniawan mengatakan,  pendapatan atau fee based income (FBI) perseroan dari CMS meningkat  20% YoY per Februari. Hanya saja, dia tidak merincinya nilainya.

Secara total, BNI telah membukukan FBI dari transactional banking  sebesar Rp 150,5 miliar dalam dua bulan pertama tahun ini, termasuk dari bisnis CMS. "Tahun 2021, Kami tetap berkomitmen untuk mendorong FBI, pertumbuhan CASA dan penurunan Cost of Fund melalui peningkatan transaksi nasabah dengan cash management BNI," kata Agung pada KONTAN, Selasa (23/3).

BNI menargetkan frekuensi transaksi CMS tumbuh 37% tahun ini dan volume transaksinya meningkat sebesar 57%. Sedangkan FBI dari bisnis ini diharapkan meningkat 19% dari 2020. Tahun lalu transaksi CMS BNI mencapai 178 juta dengan volume Rp 3,92 triliun sehingga membukukan FBI Rp 1,3 triliun.

Baca Juga: Catat, ini jadwal pemblokiran kartu ATM pita magnetik Bank Mandiri hingga BNI

Agung bilang, tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan dan perubahan bagi BNI. Namun, perseroan terus melakukan berbagai solusi digital BNI yang dibagi dalam tiga segmen yakni corporate dan menengah, retail dan consumer serta government. Cash Management BNI menjadi tulang punggung untuk dapat memberikan solusi berbasis digital tersebut.

Untuk mencapai target pertumbuhan bisnis cash management tahun ini, BNI akan melanjutkan transformasi dalam pengembangan solusi bisnis digital secara menyeluruh dengan pendekatan customer centric dari seluruh ekosistem dan memanfaatkan kekuatan value chain nasabah korporasi BNI.

"Dengan memanfaatkan kekuatan nasabah korporasi BNI, baik dari sektor BUMN, pemerintah, serta perusahaan lokal dan multinasional, kami mengembangkan salah satu product champion yaitu solusi digital dimana seluruh buyer dan supplier  bertemu dan bertransaksi dengan berbagai metode pembayaran, baik cashfinancing, hingga kartu kredit." kata Agung.

BNI juga mengembangkan product dan solusi yang terintegrasi dalam satu portal berbasis Omni Channel yaitu One Portal for All yang akan hadir melayani nasabah selama 24 jam melalui fitur chatbot.

Sejalan dengan visi BNI untuk menjadi Bank Global, perseroan mengembangkan program  Global Transactional Banking yang bekerjasama dengan 6 Kantor Cabang Luar Negeri   BNI dengan memanfaatkan BNIDirect sebagai cash management yang  didukung  oleh advisory, implementasi dan complaint handling di masing-masing KCLN.

BNI juga telah mengembangkan BNI Trade Online, yaitu pengembangan  digital untuk proses trade finance yang telah terintegrasi dengan BNIDirect sebagai Cash Management BNI, di mana penyampaian permohonan transaksi trade dapat dilakukan secara online tanpa harus datang ke outlet BNI.

Selanjutnya: Ingat! Jadwal pemblokiran kartu ATM berbasis pita magnetik semakin dekat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×