kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Senjata Nuklir Taktis: Nuklir Kecil yang Bisa Menyebabkan Kehancuran Hebat


Jumat, 14 Oktober 2022 / 11:27 WIB
Senjata Nuklir Taktis: Nuklir Kecil yang Bisa Menyebabkan Kehancuran Hebat
ILUSTRASI. Pada bulan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dirinya tidak menggertak tentang penggunaan senjata nuklir taktis. Sputnik/Gavriil Grigorov/Kremlin via REUTERS

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Pada bulan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dirinya tidak menggertak tentang penggunaan senjata nuklir. Jika dia menindaklanjuti ancaman itu, kemungkinan senjata pilihannya adalah senjata nuklir taktis. 

Melansir CBS News, Putin juga bukan satu-satunya yang berbicara tentang senjata ini. Menurut media pemerintah Korea Utara, uji coba rudal Korea Utara baru-baru ini melibatkan latihan "nuklir taktis" untuk mensimulasikan serangan ke Korea Selatan.

Penjelasan soal senjata nuklir taktis

Senjata nuklir taktis kadang-kadang disebut sebagai "nuklir kecil", meskipun mereka masih menyebabkan kematian dan kehancuran yang hebat. Senjata ini dirancang untuk serangan terbatas terhadap target spesifik yang relatif dekat, seperti pos komando, alih-alih menghancurkan kota dari jarak jauh.

Hasil ledakan senjata nuklir taktis dapat berkisar dari di bawah satu kiloton hingga sekitar 100 kiloton. Sedangkan senjata nuklir strategis dapat menghasilkan hingga seribu kiloton. Bom yang menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945 adalah antara 12 dan 21 kiloton. Bom yang dijatuhkan di Hiroshima memiliki berat 9.700 pon dan sebuah bom seberat 10.800 pon meratakan Nagasaki.

Baca Juga: Seoul: Korea Utara Luncurkan Rudal ke Laut setelah Kirim Pesawat Tempur di Perbatasan

Senjata nuklir taktis dapat memiliki hasil yang sama atau lebih besar — ​​hingga beberapa kali lebih kuat dari bom Nagasaki — tetapi seringkali lebih kecil dan lebih portabel. Misalnya, selama Perang Dingin, Uni Soviet mengembangkan perangkat yang cukup kecil untuk dimasukkan ke dalam wadah seukuran koper.

Mengapa senjata nuklir taktis dikembangkan, dan apakah senjata itu pernah digunakan?

Tidak ada yang pernah menggunakan senjata nuklir taktis dalam pertempuran. Baik AS dan Uni Soviet mengembangkannya sejak awal selama Perang Dingin sebagai metode pencegahan. 

Sekutu NATO menempatkan senjata tersebut di Eropa sebagai bagian dari strategi "respon fleksibel" mereka untuk menunjukkan kepada Uni Soviet dan sekutunya bahwa konflik apa pun, bahkan dengan senjata konvensional, dapat memiliki konsekuensi nuklir.

Baca Juga: Ramalan Jika Rusia Kalah Perang di Ukraina, Apa yang Akan Terjadi?

Kematian yang bisa diakibatkan oleh nuklir taktis

Lebih dari 70.000 orang diperkirakan tewas seketika ketika AS mengebom Hiroshima. Ribuan lainnya kemudian meninggal karena keracunan radiasi.

Senjata nuklir taktis, secara desain, tidak memiliki banyak dampak radioaktif, karena digunakan terhadap target tertentu, tetapi masih ada beberapa dampak.

Sejarawan nuklir Alex Wellerstein telah membangun simulasi yang disebut NukeMap untuk memperkirakan efek dari serangan nuklir. Menurut NukeMap, jika Davy Crockett, nuklir AS terkecil yang pernah diproduksi, digunakan di lingkungan di Washington, D.C., itu akan membunuh 3.270 orang dan melukai 3.620. 

Senjata nuklir taktis lainnya lebih besar dan akan menghasilkan korban tewas yang lebih dahsyat.

Baca Juga: AS Siap Membela Setiap Inci Wilayah Negara Anggota NATO dari Ancaman Rusia

Jumlah senjata nuklir taktis di dunia

Melansir Yahoo News, jumlah pasti senjata nuklir di seluruh dunia adalah rahasia yang dijaga ketat. Tetapi dari perkiraan 9.440 hulu ledak di luar sana, di bawah 1.300 dipegang oleh Korea Utara, Israel, India, Pakistan, Inggris, Prancis, dan China. 

Sekitar 8.000 plus nuklir lainnya dipegang oleh Amerika Serikat dan Rusia dengan Rusia memiliki persediaan yang sedikit lebih besar. 

Menurut perkiraan intelijen AS, Rusia telah mengerahkan sekitar 2.000 yang disebut senjata nuklir taktis, yang berbeda dari senjata nuklir strategis, seperti ICBM, yang dapat melakukan perjalanan lebih jauh dan menimbulkan kerusakan yang jauh lebih besar. 

Meskipun mereka tidak pernah benar-benar digunakan dalam pertempuran, senjata nuklir taktis dirancang untuk serangan yang lebih terbatas dan dilengkapi dengan roket konvensional yang ditembakkan dari darat atau laut. Dan di situlah sebagian besar ahli melihat ancaman tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

×