Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan pembentukan holding panas bumi dapat rampung pada semester II tahun ini.
Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury mengungkapkan rencana integrasi tiga perusahaan yakni Pertamina Geothermal Energy (PGE), PLN GG dan Geodipa ditargetkan bisa berlangsung cepat dan tak memakan waktu lama. "Kita semua, Kementerian keuangan juga sudah komitmen bahwa akan gabungkan ini," kata Pahala di Jakarta, Rabu (5/5).
Pahala melanjutkan, integrasi diharapkan bisa selesai pada kuartal III atau kuartal IV tahun ini. Pahala memastikan peralihan aset ke Pertamina Geothermal Energy perlu persetujuan pemegang saham dan regulator termasuk peralihan wilayah kerja panas bumi (WKP).
Baca Juga: Rencana IPO belum jelas, Wamen BUMN: Fokus holding panas bumi adalah konsolidasi aset
Pahala menambahkan, peralihan aset dari PLN GG dan Geodipa ke PGE tak akan memakan biaya. "Tidak mesti keluarkan uang, pengalihan aset dan pengintegrasian seperti Pertamina International Shipping," jelas Pahala.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan saat ini masih ada peluang pengembangan panas bumi yang bisa dioptimalkan. "Ini dalam proses meng-unlock value karena potensi geothermal di Indonesia belum teroptimalkan," kata Nicke.
Nicke melanjutkan, selain energi listrik yang dihasilkan, pengembangan panas bumi juga bisa diarahkan menuju green energy. "Nanti kita lihat dengan tekno yang ada kita bisa meningkatkan existing geothermal plant yang ada bisa kita tingkatkan tanpa harus membuka WK baru. Juga bisa turunkan biaya pengembangan," pungkas Nicke.
Selanjutnya: Pemerintah prioritaskan lima kegiatan utama energi baru terbarukan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News