kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semakin menyebar, wabah flu burung Jepang menyerang 10 prefektur


Senin, 14 Desember 2020 / 18:20 WIB
Semakin menyebar, wabah flu burung Jepang menyerang 10 prefektur

Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Wabah flu burung terburuk di Jepang memasuki baru. Kementerian Pertanian Jepang mengumumkan, wabah flu burung telah menyerang satu prefektur lain, yakni Shiga.

Reuters melaporkan, wabah flu burung di Jepang kini telah memengaruhi lebih dari 20% dari 47 prefektur di negeri matahari terbit. Pejabat terkait telah memerintahkan pemusnahan unggas secara massal.

Akhir pekan lalu, Kementerian Pertanian Jepang berencana menyembelih dan mengubur sekitar 11.000 unggas setelah menemukan kasus flu burung di sebuah peternakan telur di Kota Higashiomi, Prefektur Shiga.

Senin (14/12) pagi, wabah flu burung kembali terdeteksi di Prefektur Kagawa yang menjadi titik awal kemunculan virus flu burung.

Shiga menjadi prefektur ke-10 yang menjadi sasaran serangan wabah flu burung di Jepang. Saat ini, sudah sekitar 3 juta unggas yang dimusnahkan demi mencegah penularan.

Pekan lalu, Kementerian Pertanian Jepang mengeluarkan perintah berskala nasional, agar semua peternakan melakukan disinfeksi seluruh fasilitas dan memperketat aturan kebersihan.

Baca Juga: Wabah flu burung di Jepang makin meluas, menyerang 8 prefektur

Selain itu, semua peternakan juga diminta untuk memasang jaring pencegah unggas liar masuk ke lingkungan peternakan. Sebab, wabah yang beredar sejauh ini diduga berasal dari unggas liar.

Satu dari dua epidemi flu burung

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), wabah flu burung yang menyebar di Jepang dan Korea Selatan beberapa waktu belakangan  merupakan salah satu dari dua epidemi flu burung (HPAI) yang sangat patogen yang menyerang unggas di seluruh dunia.

"Virus yang ditemukan di Jepang secara genetik sangat mirip dengan virus yang ada di Korea baru-baru ini, dan terkait dengan virus di Eropa awal2020, berbeda dengan yang saat ini ada di Eropa," ungkap Madhur Dhingra, petugas kesehatan hewan senior di FAO.

Berdasarkan temuan tersebut, FAO menyatakan, saat ini ada dua epidemi HPAI H5N8 yang berbeda di Asia Timur dan Eropa.

Bukan hanya itu, FAO juga telah mengeluarkan peringatan kepada otoritas kesehatan Afrika agar meningkatkan kewaspadaan dan kontrol terhadap peternakan unggas untuk mencegah risiko penularan dari Eropa.

Selanjutnya: Wabah flu burung, Korea Selatan musnahkan 4 juta unggas kurang dari dua bulan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×