Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - KINMEN. Perangkap tank di pantai Pulau Kinmen adalah penanda yang jelas, bahwa Taiwan hidup di bawah ancaman invasi China terus menerus.
Dan, ketakutan akan pecahnya konflik Taiwan-China sekarang mencapai titik tertinggi dalam beberapa dekade.
Taiwan belajar untuk hidup dengan peringatan dari Beijing bahwa China siap dan bersedia untuk merebut tempat yang mereka pandang sebagai bagian dari wilayahnya.
Tetapi, latar belakang statis itu telah mencapai tingkat yang sulit untuk diabaikan baru-baru ini, dengan jet tempur China sekarang menyeberang ke zona pertahanan Taiwan pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca Juga: Lagi jet tempur China langgar wilayah udara Taiwan, yang ke-32 kali sejak September
China marah pada Taiwan dan bertindak semakin brutal
Lalu, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) merilis propaganda yang mensimulasikan invasi Taiwan, bahkan serangan terhadap pangkalan Amerika Serikat di Guam.
Sejak pertengahan 1990-an, ketika China menembakkan rudal ke Selat Taiwan pada saat-saat ketegangan yang meningkat, suara "pedang" itu sekarang kembali terdengar begitu keras.
Duduk di bawah paviliun di National Quemoy University di Kinmen, mahasiswa baru Wang Jui-sheng mengatakan, ia merasa lebih dari sedikit gelisah.
"China marah pada Taiwan dan bertindak semakin brutal," katanya kepada AFP seperti dilansir Channel News Asia.
Baca Juga: Taiwan: China tekan Turki untuk hapus tweet Presiden Erdogan yang muat bendera Taiwan