Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Sekar Bumi Tbk (SKBM) telah menempuh berbagai upaya untuk meningkatkan laju bisnisnya di tahun ini. Meskipun kontribusi pendapatan terbesar masih dipegang oleh pasar ekspor yang mencapai 97%, tidak lantas membuat SKBM melupakan potensi bisnis di ranah lokal.
Seperti diketahui, laju bisnis SKBM di pasar lokal sempat terdampak pandemi Covid-19 di tahun lalu, terutama di area food service. Kondisi tersebut membuat manajemen merancang sejumlah strategi baru untuk menggenjot penjualan lokal di tahun ini. Satu di antaranya dengan mengembangkan market ke general trade (GT), modern trade (MT), dan juga daring.
"Jadi memang kami sekarang lebih fokus shift ke general trade atau pasar tradisional, modern trade, dan juga sekarang yang lagi naik kencang ini e-commerce," Direktur SKBM Howard Ken Lukmito saat Paparan Publik Virtual, Kamis (22/7).
Baca Juga: Fokus pasar ekspor, Sekar Bumi (SKBM) bidik pertumbuhan penjualan 15% tahun ini
Selain memfokuskan ke pasar GT, MT, dan daring, Sekar Bumi juga telah mengeluarkan produk dengan versi kemasan yang lebih kecil. Dengan begitu diharapkan dapat membuat para pelanggan bisa lebih mudah membeli produk-produk dari SKBM. "Dulu secara kemasan termasuk besar, 500 gram - 1 kilogram. Sekarang kami keluarkan kemasan yang lebih kecil, misalnya 250 gram. Jadi orang bisa lebih gampang untuk beli," terang Howard.
Dia menambahkan, beberapa strategi yang telah dijalankan perseroan sejak tahun lalu itu, diklaim sudah cukup efektif untuk menjaga dan juga meningkatkan penjualan di tahun ini. Sehingga ke depannya, manajemen akan terus memantau bagaimana pergerakan market lokal Sekar Bumi sampai penghujung tahun nanti.
"Jadi tetap akan kami tingkatkan. Nanti sambil buktinya yang terakhir ini beberapa bulan sebelum Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat ini pernjualan sudah mulai stabil," tambah Howard.
Sementara dari sisi pasar ekspor, Presiden Direktur PT Sekar Bumi Tbk, Harry Lukmito bilang, pihaknya selalu terbuka kepada setiap peluang untuk meraih pasar ekspor baru.
Baca Juga: Superkrane (SKRN) bidik negara-negara Asia Tenggara dalam rencana ekspansi pasar
Namun, dengan keadaan pandemi yang belum stabil di berbagai negara, membuat manajemen sepakat untuk lebih memfokuskan pasar ekspor yang telah berhasil diraih selama ini.
"Untuk rencana bisnis kami masih konsentrasi untuk ekspor. Memang kami berusaha untuk meningkatkan sesuai dengan permintaan pasar yang masih terbuka," kata Harry.
Sedikit informasi, SKBM telah memasok produknya ke sejumlah negara. Adapun, Amerika Serikat merupakan negara dengan porsi ekspor terbesar, yakni mencapai 91,2%. Kemudian disusul oleh pasar Asia sekitar 4,8%, lalu pasar Eropa dengan porsi 4%.
Adapun, di tahun ini Sekar Bumi sepakat membidik pertumbuhan penjualan hingga 15% dari capaian tahun lalu. Harry pun yakin SKBM mampu mencapai target penjualan tersebut di akhir tahun nanti. Keoptimisan tersebut hadir lewat hasil memuaskan yang berhasil diraih SKBM di kuartal pertama tahun ini.
"Kami bersyukur bahwa SKBM telah dapat mencapai kinerja sesuai proyeksi. Bahkan kalau dibandingkan tahun lalu itu ada kenaikan kurang lebih 44% hingga akhir bulan Maret 2021. Dan tentu kami harapkan sampai akhir tahun pun akan tercapai sesuai proyeksi yang sudah kami canangkan," pungkasnya.
Hingga kuartal pertama 2021, Sekar Bumi berhasil meraih kinerja yang impresif dengan membukukan penjualan Rp 855,87 miliar. Angka itu terkerek 44,36% dibandingkan periode yang sama di tahun 2020 yang hanya mencapai Rp 592,85 miliar.
Selanjutnya: Targetkan laba Rp 6 miliar tahun ini, Kioson (KIOS) rencanakan rights issue
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News