Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan pelayaran merasakan dampak positif dari kenaikan tarif kontainer dan angkutan hingga melambungnya harga minyak dan gas di pasar dunia. Beberapa faktor ini diakui menjadi katalis baik untuk menunjang bisnis industri pelayaran di tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Temas, Marthalia Vigita mengatakan saat ini ekonomi sudah mulai bergerak baik begitupun dengan bisnis pelayaran. Merespon kenaikan tarif kontainer dan pengangkutan yang terjadi sampai saat ini, TMAS melihatnya dengan cukup optimistis. “Kami cukup optimistis, sejauh ini kami yakin kinerja masih sesuai target,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (7/4).
Namun, pihaknya tidak memerinci bagaimana target kinerjanya di sepanjang 2022.
Baca Juga: Penjelasan Pertamina International Shipping Soal Dampak Kenaikan Tarif Jasa Angkut
Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, TMAS mencanangkan pendapatannya dapat mencapai Rp 3 triliun di sepanjang 2021. Adapun sampai dengan kuartal III 2021 pihaknya membukukan pendapatan senilai Rp 2,35 triliun.
Untuk mendukung peluang bisnis yang ada saat ini, manajemen TMAS berencana untuk menambah aramad kapal lagi. Rencana ini sedang dalam pembahasan dan akan disesuaikan dengan kebutuhan operasional secara grup. Sebagai informasi, Marthalia mengungkapkan, saat ini Temas mengoperasikan 49 unit kapal. “Nantinya kami akan meminta persetujuannya melalui RUPS mendatang,” ujarnya.
Senada, Pjs Corporate Secretary Pertamina International Shipping, Robert MV Dumatubun mengatakan, kenaikan tarif jasa angkutan laut memberikan dampak positif terhadap kinerja perusahaan dengan catatan selama kargo yang diangkut banyak. Adapun pencapaian ini nantinya bisa diukur pada laba yang diraih.
“Pada prinsipnya PIS akan selalu mengedepankan service excellent dan memberikan penawaran terbaik dan kompetitif kepada pelanggan. Oleh karenanya, fokus dari PIS adalah Sustainable Business dan Mutual Benefit sesuai dengan kondisi terkini iklim bisnis dari aspek komersial,” jelasnya saat dihubungi terpisah.
Robert memaparkan bahwa kerja sama yang dijalin antara PIS dengan pelanggan berdasarkan pada kontrak kerja sama yang telah disepakati.
Berbeda dengan kedua perusahaan pelayaran sebelumnya, kalau PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) justru tidak terlalu merasakan dampak dari kenaikan tarif kontainer dan pengangkutan karena mereka merupakan perusahaan offshore support.
Baca Juga: Kenaikan Permintaan Pelayaran Komoditas Bisa Menopang Kinerja Pelita Samudera (PSSI)
Investor Relation PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS), Pek Swan Layanto memaparkan WIntermar bukan di bidang logistig melainkan pelayaran pendukung kegiatan lepas pantai.
“WINS menyewa kapal dan memberikan jasa untuk klien. Jadi biaya paling besar adalah depresiasi dan kedua gaji awak kapal. Kemudian ada biaya pemeliharaan dan biaya operasional. Kalau kapal disewa, biaya minyak ditanggung klien,” jelasnya.
Namun dengan adanya kenaikan harga minyak dan gas di pasar internasional, manajemen WINS mengatakan menjadi faktor yang positif bagi kinerja kaena bahan bakar menjadi tanggungan klien. Di sisi lain, terjadi peningkatan kegiatan eksplorasi untuk sumber minyak dan gas, jadi kondisi saat ini lebih baik.
Dengan ini, Pek Swan mengatakan, sudah mulai ada tambahan tender untuk kontrak baru dan sedang bidding process.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News